Kampus
22 Juli, 2024 20:38 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Untuk kedua kalinya, tim dosen Program Studi Biologi Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) meraih hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Tim yang terdiri dari lima dosen ini menerima hibah PKKM atau Program Kompetisi Kampus Merdeka berupa pemberian insentif bernilai ratusan juta dengan tujuan meningkatkan kompetensi dosen dan mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Hibah ini memasuki tahun kedua. Tahun lalu, Prodi Biologi juga mendapatkan hibah serupa. Kami optimis dapat memberikan kontribusi positif bagi pendidikan tinggi di Indonesia,” kata Koordinator Tim, B Boy Rahardjo Sidharta, Senin (22/7/2024).
Selain B Boy Rahardjo Sidharta, tim ini terdiri dari empat anggota lagi yaitu P Kianto Atmodjo, Nelsiani To’bungan, L Indah Murwani Y, dan Venansius Galih PP.
Boy menerangkan proses pengajuan hibah sangat menantang karena bersifat multi-tahun. Hal ini berarti proposal awal mencakup rencana untuk dua tahun berturut-turut dan ini mampu dilewati tim dengan baik.
Hibah ini nantinya tidak hanya berfokus pada penelitian, tetapi pada dua kelompok besar kegiatan yaitu pengembangan kompetensi dosen dan pelaksanaan MBKM. Setiap kelompok kegiatan terdiri dari beberapa sub-aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman belajar di UAJY.
“Kami diminta menyusun Rencana Implementasi Program (RIP),” ujarnya.
Program Utama
Tim ini nantinya akan melaksanakan beberapa program utama seperti pelatihan dosen melalui metode Pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
Kedua, program sertifikasi dosen dengan mengirimkannya mengikuti sertifikasi kompetensi guna meningkatkan kualitas pendidikan. Ketiga, institusi akan mengundang praktisi untuk mengajar di UAJY sehingga mampu memberikan perspektif baru dan keahlian praktis kepada mahasiswa.
Keempat, dosen akan dilibatkan dalam penggunaan alat laboratorium bersama mahasiswa, memastikan pembelajaran praktis yang efektif. Kelima, implementasi teknologi terkini berupa software terkait mata kuliah Teknologi DNA, akan ditingkatkan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih baik.
“Program kewirausahaan juga akan didorong dengan memberikan insentif bagi kelompok mahasiswa yang memiliki ide bisnis yang paling inovatif dan relevan, yang nantinya dapat dikonversi menjadi 20 SKS sebagai program MBKM,” paparnya.
Boy menyebut tantangan melaksanakan hibah ini adalah waktu yang terbatas. Di mana anggaran hibah harus dihabiskan tempo lima bulan, sedangkan kegiatan pengajaran dan penelitian juga harus tetap berjalan.
Bagikan