Kampus
27 Desember, 2022 20:48 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, SOLO – Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo telah melaksanakan program magang Wirausaha Merdeka (WMK) yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), baru-baru ini. Mahasiswa yang mengikuti program magang itu berjumlah 51 orang berasal dari dua program studi yaitu 4 mahasiswa Akuntansi dan 17 mahasiswa Manajemen.
Salah seorang Dosen Pembimbing Lapangan, Rini Adiyani merasa senang dan bangga dengan keberadaan program Wirausaha Merdeka. Bagi dia, program tersebut dapat melatih dan mendidik mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreneur muda.
Menurut dia, melalui program Wirausaha Merdeka bisa melatih mahasiswa untuk berkreasi menciptakan suatu produk yang memiliki manfaat dan nilai jual di masyarakat. Kelompok yang dibimbing oleh Rini melaksanakan magang di Mustafa Farm yang merupakan sebuah peternakan kambing di Sukoharjo.
Di Mustafa Farm ini, mahasiswa diajari tentang manajemen kandang, pakan, pemasaran hingga bank pakan. Dari kegiatan magang ini pula tercetus sebuah ide untuk membuat olahan produk makanan dan minuman dari kambing.
“Karena yang dijual tidak bisa kambing, jadi kami membuat olahan makanan dan minuman dari kambing seperti susu kambing. Daging kambing kita buat tongseng, tengkleng dan nasi goreng kambing juga. Selain itu kami juga memanfaatkan kotoran kambing untuk dijadikan pupuk organik. Kami buat pengemasan sebaik dan semenarik mungkin dan kami jual juga di marketplace," ujar Rini seperti dilansir Eduwara.com, Selasa (27/12/2022), dari laman UTP.
Expo Wirausaha Merdeka
Rini Adiyani juga menceritakan saat kegiatan expo yang diadakan selama 4 hari yaitu 10 dan 11 Desember 2022 di Colomadu serta 13 dan 14 Desember 2022 di GOR UMS, yang didominasi pengunjung mahasiswa.
Rini mengajak mahasiswa baru untuk datang ke expo tersebut sembari mereka belajar pada kakak tingkat hingga bisa membuat dan mengolah produk yang dapat dipasarkan.
“Kegiatan expo cukup menarik. Saya dorong mahasiswa saya untuk datang sambil belajar dari kakak tingkatnya. Di expo ini, mahasiswa benar-benar dilatih untuk berjualan. Mereka sangat senang bisa mendapatkan keuntungan dari hasil expo," tambah dia.
Dalam empat hari expo, mereka berhasil meraih laba bersih Rp 2 juta. Modalnya tentu dana dari Kemendikbudristek untuk satu mahasiswa sebesar Rp 1,7 juta. Modal tersebut tentu digunakan untuk berbelanja kebutuhan untuk membuat produk makanan kambing dan juga pupuk organik.
Bagi Rini, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena selain mereka bisa merasakan berjualan, mereka juga belajar untuk tidak tergantung pada orang tua. Mahasiswa bisa mencari uang jajan tambahan sendiri dan penghasilan sendiri dari kerja kerasnya.
"Saya berharap setelah program ini selesai tidak berhenti disini saja, tapi mahasiswa bisa melanjutkan untuk membuka usaha sendiri dan bahkan lulus dari UTP dapat menjadi entrepreneur sukses yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang," harap dia.
(K. Setia Widodo/*)
Bagikan