logo

Sains

Hanya Dari Foto Gigi, Aplikasi KLINIKOO UGM Mampu Deteksi Gigi Berlubang

Hanya Dari Foto Gigi, Aplikasi KLINIKOO UGM Mampu Deteksi Gigi Berlubang
Aplikasi mobile KLINIKOO Dental Scanning yang dikembangkan Tim Riset Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) mampu mendeteksi ada tidaknya lubang pada gigi hanya melalui foto gigi. (EDUWARA/Dok. UGM)
Setyono, Sains26 Desember, 2022 22:32 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Dikembangkan setahun yang lalu, Tim Riset Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada berinisiatif meriset permasalahan kesehatan gigi dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Hasilnya, hanya melalui foto gigi, aplikasi KLINIKOO Dental Scanning mampu mendeteksi ada tidaknya lubang pada gigi.

Ketua Tim Riset Fakultas Teknik UGM Igi Ardiyanto menerangkan inisiatif riset ini didasarkan data pada 2018 yang mencatat lebih dari separuh penduduk Indonesia mengalami masalah gigi dan hanya sekitar 7 persen anak terbebas penyakit gigi berlubang (karies).

"Hanya sekitar 10 persen penduduk Indonesia yang mengakses layanan kesehatan gigi. Hal itu antara lain karena masyarakat belum menyadari adanya masalah kesehatan gigi dan mulutnya," kata Igi Ardiyanto, Senin (26/12/2022).

Bekerja sama dengan PT Ceria Inovasi Internasional, aplikasi digital versi awal ini mampu mendeteksi adanya lubang gigi berdasarkan foto gigi. Foto gigi tersebut dianalisis dengan kecerdasan buatan yang telah dikembangkan tim riset.

"Kami melakukan riset dengan teknologi computervision dan machine learning serta mengembangkan algoritma AI yang mampu menganalisis gambar gigi dan mendeteksi keberadaan lubang gigi dari gambar gigi tersebut layaknya dilakukan seorang dokter gigi," papar Igi.

Kegiatan riset dan pengembangan ini diinisiasi melalui program Joint Research Internship antara Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) FT UGM, Toyohashi University of Technology (Jepang), dan KLINIKOO.

Dari program tersebut, dihasilkan prototipe dasar teknologi prediksi masalah gigi berdasarkan foto gigi meskipun dengan akurasi yang terbatas.

Selanjutnya dengan dukungan Matching Fund Kedaireka 2022 Kemendikbudristek, riset dan pengembangan tersebut dilakukan lebih intensif dengan jumlah data gigi yang jauh lebih banyak hingga mencapai 10.000 foto gigi. Dengan riset yang lebih intensif dalam algoritma AI dan jumlah data yang cukup besar menghasilkan hasil akurasi yang lebih baik.

"Bisa diperoleh hasil riset yang baik, berupa aplikasi kecerdasan buatan untuk deteksi lubang gigi berdasar foto dengan akurasi lebih dari 80 persen," papar Igi.

Saat ini, aplikasi tersebut masih dalam tahap uji coba. Namun, masyarakat bisa menggunakan secara secara gratis dengan mengaksesnya melalui tautan https://ugm.id/klinikoo

CEO KLINIKOO M Andy Zaky, berharap aplikasi ini bisa memudahkan masyarakat melakukan deteksi dini terkait kesehatan gigi. Masyarakat dapat segera mendapat perawatan terbaik untuk menangani masalah kesehatan giginya.

"Kami mengundang masyarakat turut mencoba aplikasi versi awal ini dan memberikan saran untuk kami terus melakukan perbaikan," tutur Andy.  

Read Next