Menko PMK : Lembaga Pendidikan Islam Perlu Seimbangkan Ilmu Agama dan Umum

06 Desember, 2021 05:33 WIB

Penulis:Bunga NurSY

Editor:Bunga NurSY

muhadjir Lombok.jpg
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam acara peletakan batu pertama Lenterahati Islamic Boarding School, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (5/12/2021). (Kemenko PMK)

Eduwara.com, LOMBOK BARAT—Lembaga pendidikan berbasis agama Islam perlu menyeimbangkan antara ilmu agama dengan materi ilmu umum dan kebangsaan.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam acara peletakan batu pertama Lenterahati Islamic Boarding School, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (5/12/2021).

Dia mengatakan, lembaga pendidikan berbasis agama Islam di Indonesia harus memiliki dua pijakan, yakni keislaman dan keindonesiaan. 

"Jangan sampai tidak imbang antara dua ini. Keislamannya kuat, tapi keIndonesiaannya juga harus kuat. Kita ini berislam di Indonesia. Dua-duanya tidak boleh saling menegasikan, tetapi bersanding dan saling memperkuat," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers Kemenko PMK, Minggu (05/12/2021)

Muhadjir melanjutkan, selain mengajarkan ilmu-ilmu agama, lembaga pendidikan Islam juga harus menyediakan guru kompeten yang mampu mengajarkan materi ilmu umum atau ilmu dunia. 

"Saran saya, cari guru pintar yang cakap, yang menguasai bidang STEM [Science, Technology, Engineering, and Mathematics]," ucapnya.

Muhadjir mengungkapkan, kelemahan lembaga pendidikan islam di Indonesia saat ini masih banyak yang hanya memprioritaskan pelajaran ilmu-ilmu agama. Banyak lembaga pendidikan Islam yang memiliki moto ilmu agama jauh lebih penting.

Padahal, menurutnya, penguasaan ilmu dunia diimbangi dengan ilmu akhirat akan menjadi modal meraih akhirat yang bahagia. 

"Anak-anak harus di dorong untuk berhasil di dunia. Karena keberhasilan di dunia ini modal dasar untuk meraih akhirat. Kalau ini dilaksanakan dengan baik, maka akan lahir kader hebat dari Yayasan Lenterahati," tandas Menko PMK.

Dalam kesempatan itu turut hadir Ketua Yayasan Lenterahati Lombok Barat Muazar Habibi, Kepala Kanwil Kemenag NTB Muhammad Zaidi Abdad, Komandan Korem (Danrem) 162 Wira Bhakti (Danrem 162/WB) Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, Deputi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto, serta para asatidz, santri, dan wali santri.