Kampus
29 Agustus, 2022 16:17 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, JOGJA – Pemangku kepentingan pendidikan meminta pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjaga momentum positif kehadiran Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19. Hal ini dinilai tepat ditengah masih rendahnya daya beli masyarakat.
Pandangan ini disampaikan Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta (UWMY) Edy Suandi Hamid saat menjadi pemateri dalam seminar 'Kampus Dalam Menghadapi Dinamika Ekonomi Politik Pada Era Normal Baru', Senin (29/8/2022) pagi.
"Meski masih rendah, namun pandemi dua tahun kemarin memberikan pengalaman dan konsep pembelajaran yang selama ini tidak pernah diterapkan dalam sistem pendidikan kita yaitu PJJ," kata Edi di Pendopo Agung nDalem Mangkubumen, Yogyakarta.
Konsep PJJ ini sebenarnya sudah diamanatkan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang masih berlaku sampai sekarang, namun tidak maksimal dijalankan oleh pemerintah sebagai pemegang anggaran.
"Orang sekarang semakin melek computer, melek hp. Walaupun tingkat aksesibilitas pada jaringan dan sarana masih sangat rendah terutama di pedesaan. Namun ini momentum yang harus dijaga pemerintah," katanya.
Kehadiran PJJ yang mampu menembus gunung, menurut Edy menjadi pintu masuk bagi pemerintah untuk mengatasi hilangnya proses pembelajaran (learning loss) selama pandemi.
Sayangnya, pemerintah dalam hal ini Kemendikbud Ristek dinilai terlambat menjaga momentum ini. Edy lantas memberi contoh bagaimana berbelitnya insan perguruan tinggi mengurus persyaratan untuk mendirikan universitas siber (Cyber University) yang bisa menjangkau daerah dan calon mahasiswa yang lebih luas.
"Saya kira, dengan semakin mempermudah dan memperluas jaringan untuk perkuliahan daring akan semakin meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) kita di perguruan tinggi. Yang sampai sekarang hanya mencapai 30 persen, kalah jauh dari Malaysia yang menyentuh 60 persen," tegasnya.
Mantan Wakil Walikota Yogyakarta periode 2017-2022 Heroe Poerwadi menyebut konsep PJJ ini sangatlah tepat diterapkan terutama oleh perguruan-perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Pasalnya dengan masih rendahnya daya beli masyarakat, bisa jadi para mahasiswa belum bisa menghadiri kuliah tatap muka karena keterbatasan anggaran. PJJ bisa menjadi solusinya," ungkapnya.
Wakil Rektor III UWM Puji Qomariyah menerangkan kegiatan seminar ini menyambut kehadiran mahasiswa baru tahun akademik 2022-2023. Secara keseluruhan, rangkaian ini merupakan bagian dari kegiatan 'Pendopo Agung Mid Monthly Performance; Selamat Datang Kembali Para Intelektual Kampus Budaya'.
"Kita perlu hati-hati dengan pasca pandemi, tetapi kita perlu menyampaikan optimisme dengan ucapan selamat tinggal nestapa pandemi, selamat datang hidup baru di era epidemi. Harapan baru harus diekspresikan dengan optimis bersama segenap sivitas akademika," harap Puji.
Bagikan