Pameran Kuliner, Mahasiswa Tata Boga UNY Dituntut Kembangkan Kreasi & Inovasi

01 Juli, 2022 07:36 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Riyanta

3006boga uny1.jpg
Mahasiswa Anggitha Rizki Oktaviani memamerkan karyanya mi ayam orange kuah jamur dengan pangsit rebus tempe dalam Pameran kuliner Samboga Atyasa 2022 via Youtube tayang perdana, Kamis (30/6/2022). (Eduwara.com/Istimewa Tangkapan Layar Youtube)

Eduwara.com, JOGJA – Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga UNY peserta pameran virtual produk kuliner Samboga Atyasa 2022 via Youtube tayang perdana, Kamis (30/6/2022), dituntut terus mengembangkan kreasi dan inovasi.

“Inovasi dan daya kreasi mahasiswa untuk menciptakan segala sesuatu harus terus dilakukan. Tidak bisa hanya berhenti di proyek akhir mata kuliah. Ke depan ketika lulus, ketika bekerja, mengajar, atau menjadi profesional di bidang boga untuk terus berinovasi,” pesan Ketua Jurusan Teknik Pendidikan Boga dan Tata Busana, Fakultas Teknik, UNY, Muhammad Adam Jerusalem PHD, dalam sambutan di acara itu.

“Dengan berinovasi tiada henti membuat kita tidak mati. Karya kita akan terus dikenang orang,” lanjut Muhammad Adam.

Dikatakan Ketua Jurusan, pameran inovasi di bidang boga sangat penting mengingat banyak potensi dan skill yang harus diperlajari. Tidak hanya memasak atau how to cook tetapi pameran boga itu juga ada skill bagaimana negosiasi dengan pihak luar kampus. Skill berkoordinasi, berkomunikasi dengan berbagai pihak.

“Diharapkan kompetensi yang ada terus dikembangkan. Ini hal yang bagus untuk diteruskan. Tidak hanya kompetensi memasak tetapi juga yang lainnya. Untuk kompetensi itu saya yakin dosen-dosen telah memberikan materi dengan bagus sehingga mahasiswa memiliki kompetensi yang cukup untuk memberikan pengajaran bila kelak menjadi pendidik ataupun menjadi profesional di industri kuliner,” kata Muhammad Adam.

Dari kiri, Ketua Jurusan Teknik Pendidikan Boga dan Tata Busana, Fakultas Teknik, UNY, Muhammad Adam Jerusalem PHD; Ketua Program Studi (Prodi) Pendidikan Tata Boga UNY, Dr. Dra. Badraningsih Lastariwati M. Kes; Penanggungjawab Pameran Produk Boga, Nani Ratnaningsih STP MP. (Eduwara.com/Istimewa Tangkapan Layar Youtube) 

Sementara itu, Ketua Program Studi (Prodi) Pendidikan Tata Boga UNY, Dr. Dra. Badraningsih Lastariwati M. Kes. mengatakan pameran ini merupakan tahapan desiminasi dari riset dan pengembangan inovasi produk boga. Semua yang dipamerkan merupakan produk unggul yang memiliki nilai kenikmatan yang tinggi dan memiliki kemanfaatan untuk masyarakat. Salah satunya, manfaat penyajian makanan sehat.

Kenikmatan Makanan Indonesia

Dalam kesempatan itu, Penanggungjawab Pameran Produk Boga, Nani Ratnaingsih STP MP, mengungkapkan pameran virtual produk boga bertema Samboga Atyasa A Grand and Powerfull Pleasure From Indonesian Heritage Food itu menampilkan berbagai kenikmatan makanan Indonesia yang sangat kuat dan lengkap. 

“Indonesia negara yang kaya sumber daya alam dan aneka ragam kuliner yang khas. Kekayaan sumber daya alam itu sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam berbagai produk boga dan kuliner dengan tanpa mengesampingkan tren kuliner yang disukai generasi milenial saat ini,” ujar Nani. 

Dikatakan dia, pameran itu menampilkan 78 produk boga karya 78 mahasiswa semester VI. Inovasi itu dilakukan dengan empat tahap, yaitu tahap menentukan resep acuan, mengembangkan resep acuan dengan berbagai bahan dan produk, melakukan validasi kepada expert atau ahli, dan melakukan uji kesukaan. 

Sedangkan bahan yang digunakan merupakan bahan lokal seperti aneka umbi, tepung ubi jalar, tepung ubi jalar ungu, tepung singkong, mocaf, gaplek, tepung porang, wortel, kimpul, umbi biet dan lainnya. Ada juga serealia seperti juwawut, sorgum, beras ketan hitam, aneka kacang, kacang merah kacang hijau maupun kedelai. “Selain itu juga menggunakan aneka buah seperti salak, pisang, sukun, kurma, labu kuning, nanas, dan lainnya. Aneka bunga seperti bunga telang dan rosela.”

Mahasiswa Tegar Aditama memamerkan karyanya Mille Crepes Sorgum Merah dalam Pameran kuliner Samboga Atyasa 2022 via Youtube tayang perdana, Kamis (30/6/2022). (Eduwara.com/Istimewa Tangkapan Layar Youtube)

 

Menurut Nani, bahan pangan lokal tersebut diolah secara kreatif dan inovatif menjadi produk pangan untuk ketahanan pangan Indonesia. “Ada enam eppetizer atau hidangan pembuka, lima produk main course (hidangan utama) dan 67 dessert (hidangan penutup). Semua memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi sebuah wirausaha di bidang boga.”

Di sisi lain, mahasiswa yang juga Ketua Panitia Pameran, Tegar Aditama dan Wakil Ketua, Arifa Azzahra Fadila, mengatakan dalam pameran itu mahasiswa menciptakan karya pangan yang nikmat dan disukai banyak orang. Menurut mereka Indonesia memiliki potensi pangan yang sangat besar untuk diolah menjadi produk makanan secara optimal. 

Di antara kuliner yang dipamerkan adalah mi ayam orange kuah jamur dengan pangsit rebus tempe karya Anggitha Rizki Oktaviani. Selain itu ada Siomay Ubi Ungu Saos Padang karya Fathiyya Aulia Tsabita; Cheesy Mocaf Garlic Bread karya Nadia Wulan Suci; Rojamaje Leilak (Roti Manis Jewawut Selai Salak) karya Arin Khusna; Mille Crepes Sorgum Merah karya Tegar Aditama; Red Beans Speculaas karya Daniel Abimata Prakasita, dan lainnya.