Pascapertemuan dengan Rektorat, Dosen SBM ITB Tak Lagi Mogok Mengajar

15 Maret, 2022 08:26 WIB

Penulis:Bunga NurSY

Editor:Bunga NurSY

1647245018-Pertemuan-ITB-dengan-Dosen-SBM.jpeg
Pimpinan ITB telah menyelenggarakan pertemuan dengan Dosen dan Purnabakti SBM ITB pada Senin (14/03/2022). (ITB)

Eduwara.com, BANDUNG—Konflik antara pimpinan kampus dan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) terselesaikan lewat kesepakatan bersama untuk melanjutkan kegiatan akademik.

Pimpinan ITB telah menyelenggarakan pertemuan dengan Dosen dan Purnabakti SBM ITB pada Senin (14/03/2022).

Pertemuan tertutup tersebut dihadiri oleh Ketua Majelis Wali Amanat, Wakil Ketua Majelis Wali Amanat, Sekretaris Eksekutif Majelis Wali Amanat, Ketua Senat Akademik, Rektor, Ketua Satuan Penjaminan Mutu, Ketua Satuan Pengawas Internal, Para Wakil Rektor dan Sekretaris Institut ITB.

Selain itu, hadir pula para Dekan Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB, Dekan dan Wakil Dekan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, para dosen SBM dan Purnabakti, Kepala Biro Komunikasi dan Humas ITB.

Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto mengatakan pada pertemuan tersebut, disepakati sejumlah hal, yang pertama pimpinan ITB akan membahas dan mendiskusikan lebih lanjut apa yang telah disampaikan di dalam pertemuan, dan akan melakukan pertemuan lanjutan untuk membahas hal teknis.

“[Lalu] Kelompok Dosen SBM ITB tidak akan melakukan mogok mengajar, dan kegiatan belajar dan mengajar serta pelayanan akademik di SBM ITB akan berjalan secara normal kembali,” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi ITB, Senin (14/03/2022).

Sebelumnya, Forum Dosen SBM ITB (FD SBM ITB) menyatakan menghentikan operasionalnya mulai Selasa, (08/03/2022). Proses belajar mengajar tidak dilaksanakan secara luring maupun daring, namun, mahasiswa diminta untuk belajar mandiri. Dengan berbagai pertimbangan, FD SBM ITB juga menyatakan tidak akan menerima mahasiswa baru sampai sistem normal kembali. 

Dalam rilisnya, FD SBM ITB mengatakan langkah ini diambil karena kebijakan Rektor ITB saat ini tidak memungkinkan SBM ITB untuk beroperasi melayani mahasiswa sesuai standar internasional yang selama ini diterapkan.

Di rilis itu disebutkan bahwa hal ini merupakan dampak konflik berkepanjangan setelah Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mencabut hak swakelola SBM ITB tahun 2003 tanpa pemberitahuan dan kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan.