Pemanfaatan AI Diharapkan Mendorong Pembelajaran Inklusif dan Terbuka

20 September, 2024 19:26 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

20092024-UAJY pemanfaatan AI.jpg
Dua peneliti dari Ilmenau University of Technology, Jerman, Martin Löffenlholz dan Christina Schumann, hadir sebagai narasumber pada workshop bertajuk ‘The AI Galaxy: How Artificial Intelligence Challenges Communication Science’, di Laboratorium Audio Visual Kampus 4, UAJY. Martin menyimpulkan bahwa AI hanya dapat memberi teori umum secara garis besar, namun masih sulit untuk memberikan secara detail dan mendalam. (EDUWARA/Dok. UAJY)

Eduwara.com, JOGJA - Pakar pendidikan nasional dan internasional menilai seharusnya pemanfaatan dan penggunaan Artificial Intelligence (AI) mampu mendorong lahirnya pembelajaran yang terbuka bagi semua orang.

Keharusan mengeksplorasi AI dan penerapan teknologi terbaru dalam pendidikan ini seperti disampaikan Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Agus Maryono, pada seminar bertajuk ‘EdTech Horizons: Exploring the Future of Open Distance Learning with AI and Beyond’, yang diselenggarakan di Sekolah Vokasi UGM, Kamis (19/9/2024).

“Namun, sistem pendidikan yang dihadirkan harus tetap inklusif dan dapat diakses oleh semua orang. Pemanfaatan AI ini diharapkan bisa mendorong pembelajaran terbuka jarak jauh serta menyoroti potensi kolaborasi regional yang transformatif dalam bidang pendidikan antar negara,” jelas Agus Maryono, dilansir Jumat (20/9/2024).

Menurut Agus, kolaborasi dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan pada masa depan membutuhkan implementasi metode pembelajaran dan adopsi teknologi AI pada dunia pendidikan. Ke depan, metode ini bisa digunakan sebagai platform untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik bagi satu kawasan.

Mempersingkat Waktu

Paparan lebih luas mengenai pemanfaatan AI dalam pendidikan disampaikan peneliti dari Ilmenau University of Technology, Jerman, Martin Löffenlholz dan Christina Schumann, saat hadir sebagai narasumber workshop tentang penggunaan AI di Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY).

Dalam workshop bertajuk ‘The AI Galaxy: How Artificial Intelligence Challenges Communication Science’, di Laboratorium Audio Visual Kampus 4, Gedung Bunda Teresa, UAJY, Martin menyampaikan bahwa AI hanya dapat memberi teori umum secara garis besar, namun masih sulit untuk memberikan secara detail dan mendalam.

“Dalam sehari-hari, AI sangat membantu saya mengecek paper atau membuat review dengan materi bacaan yang panjang sehingga dapat hemat dan mempersingkat waktu,” ucapnya.

Menurut Martin, penggunaan AI juga cukup memberikan manfaat positif seperti menyiapkan handbook, menulis puisi, dan masih banyak lagi, di mana saat ini seseorang memiliki keterbatasan informasi dan pengetahuan.

“Maka AI membantu saya untuk mendapatkan informasi yang selama ini belum saya ketahui dengan tetap mem-filter-nya,” katanya.

Namun, lanjut Martin, pada dasarnya AI akan memberikan dampak positif tergantung bagaimana cara seseorang menggunakannya karena AI dapat membantu untuk brainstorming, mencari ide dalam menulis esai atau menyusun jurnal penelitian.