Pembelajaran Berdiferensiasi Tingkatkan Potensi Siswa

30 Maret, 2022 17:27 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Ida Gautama

30032022-Pembelajaran Berdiferensiasi.jpg
Instruktur e-Guru.id, Meri Hartati, dalam Diklat Nasional 40JP: Solusi Meningkatkan Potensi Siswa dalam Pembelajaran Berdiferensiasi, Rabu (30/3/2022). (You Tube e-Guru TV)

Eduwara.com, JAKARTA – Pembelajaran berdiferensiasi memberikan semua siswa beragam cara untuk memahami informasi baru. Proses mendiferensiasikan pelajaran dilakukan untuk menjawab kebutuhan, gaya, atau minat belajar masing-masing siswa.

Hal itu disampaikan Instruktur e-Guru.id, Meri Hartati dalam Diklat Nasional 40JP: Solusi Meningkatkan Potensi Siswa dalam Pembelajaran Berdiferensiasi, Rabu (30/3/2022). Acara itu diselenggarakan Komunitas e-Guru.id melalui siaran langsung You Tube e-Guru TV.

Meri melanjutkan, pembelajaran berdiferensiasi bertujuan membantu dan meningkatkan motivasi hasil belajar siswa. Selain itu menjalin hubungan harmonis antara guru dan siswa.

"Dengan pembelajaran berdiferensiasi diharapkan hubungan antar guru dengan siswa bisa saling menghargai sehingga meningkatkan pembelajaran yang menyenangkan dan cepat tercapai," kata dia.

Pembelajaran berdiferensiasi, sambung Meli, memberikan kepercayaan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan menggali informasi terhadap pembelajaran. Siswa bisa belajar dari berbagai macam sumber yang disukai misalnya buku, internet, media, dan lainnya. Hal tersebut mengingat guru bukan satu-satunya pemberi pembelajaran.

Lingkungan Belajar Saling Menghargai

Ketika melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi yang perlu diperhatikan adalah lingkungan belajar yang saling menghargai, misalnya karya-karya siswa yang ditempel di salah satu sisi kelas.

"Ketika banyak karya-karya siswa yang ditempel di kelas, mereka merasa dihargai dan senang. Kemudian siswa saling memberi dukungan untuk mencapai kesuksesan bersama dalam belajar," kata dia.

Lingkungan belajar juga memberi rasa aman bagi siswa. Tidak hanya aman secara fisik, tetapi psikis atau batin juga. Ketika belajar siswa merasa senang, tidak takut, tidak terintimidasi, terpojokkan, dan terbebani.

Pembelajaran berdiferensiasi juga memberikan harapan untuk pertumbuhan. Warga kelas mempunyai motivasi kuat untuk tumbuh, saling memberi support, dan tidak saling memberi kesan negatif. Selain itu, kolaborasi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa juga penting menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

"Ketika ada pembelajaran kelompok, semua terjalin kolaborasi. Semua murid diberikan tugas bisa diakomodir untuk mempunyai tugas dan tanggung jawab," ujar dia.

Untuk meningkatkan potensi siswa, perlu pemetaan kebutuhan serta strategi diferensiasi. Pemetaan kebutuhan siswa bisa dilihat dari kesiapan belajar siswa, minat, dan profil belajar.

Srategi yang bisa dilakukan yakni diferensiasi konten belajar, proses, dan produk. Diferensiasi konten merupakan penggunaan materi yang diajarkan kepada murid sesuai dengan pemetaan kebutuhan. Diferensiasi proses merupakan pemberian pengertian materi sesuai kesiapan belajar siswa.

Sementara itu, diferensiasi produk merupakan unjuk kerja yang disesuaikan penguasaan siswa sejalan dengan tujuan pembelajaran

"Produk pembelajaran dibebaskan pada siswa. Namun ada aturan seperti cara penulisan dan teknis tetap disesuaikan dengan acuan dan tujuan pembelajaran yang disepakati," jelas dia. (K. Setia Widodo)