Kampus
23 November, 2021 09:28 WIB
Penulis:Bunga NurSY
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, JAKARTA—Kian pesatnya transisi dan perkembangan ekonomi digital, perguruan tinggi sebagai penyedia sumber daya manusia dituntut untuk beradaptasi dari segi kurikulum dan proses pembelajaran.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech pada Pentas Inovasi Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana 2021 yang mengangkat tema Berkarakter dan Berdaya Saing.
Menurutnya, pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan perilaku masyarakat ke arah yang serba digital. Perubahan perilaku tersebut sering disebut "Less Contact Economy", di mana teknologi digital berperan sentral untuk menunjang aktivitas masyarakat dan menghubungkan interaksi antar manusia.
“Pergeseran perilaku tersebut merupakan peluang untuk akselerasi transformasi digital di berbagai sektor bisnis sehingga dapat berkontribusi positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Senin (22/11/2021).
Ke depan, tambahnya, industri berbasis teknologi dan digitalisasi diperkirakan akan menjadi engine of growth baru bagi masyarakat dunia yang tentunya membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) bertalenta dan technopreneur yang berdaya saing. Hal ini mengindikasikan bahwa pengembangan SDM harus beriringan dengan pengembangan ekonomi digital.
“Maka dari itu, perguruan tinggi sebagai penyedia SDM harus mampu menyeimbangkan dinamika perubahan di sektor industri, juga harus beradaptasi dari segi kurikulum untuk bisa menjawab tantangan pekerjaan ke depan,” jelas Airlangga.
Dia menegaskan, kemampuan adaptasi tinggi, kompetitif dan berjiwa entrepreneur merupakan prasyarat utama yang perlu dimiliki oleh generasi muda saat ini agar dapat menjadi job creator atau technopreneur. Talenta dari perguruan tinggi yang berdaya saing akan memainkan peranan penting dalam proses transformasi ekonomi digital.
Sementara itu, melalui transformasi digital diproyeksikan akan tercipta tambahan pertumbuhan PDB hingga 1% per tahun, yang akan mampu mendukung terwujudnya 2,5 juta lapangan kerja tambahan, 600.000 talenta digital setiap tahun, 50% UMKM yang terdigitalisasi, 82,3% pengguna internet, serta 5.000 start-up baru.
Oleh karena itu, pemerintah terus melanjutkan berbagai program dalam mendukung peningkatan kualitas SDM di era transformasi digital ini. Salah satunya adalah Program Kartu Prakerja. Melalui program ini, Pemerintah mendorong agar masyarakat dapat meningkatkan kompetensinya dengan lebih mudah melalui berbagai jenis pelatihan yang tersedia.
Pemerintah juga memberikan berbagai insentif fiskal terutama untuk kegiatan Research and Development yang memperoleh fasilitas super tax deduction dan diharapkan dapat melakukan transfer of technology untuk kegiatan-kegiatan ekonomi dan memberikan ide baru untuk keberlanjutan pembangunan ekonomi.
Dukungan dalam pengembangan talenta digital dan digitalisasi UMKM juga dilakukan melalui pembentukan Gerakan Nasional Literasi Digital 2021-2024 yang berisikan Program Kegiatan Literasi di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota. Pemerintah juga terus membangun infrastruktur digital seperti perluasan 4G, Data Center Pemerintah, dan 5G.
Akselerasi dalam meningkatkan kualitas SDM tentunya memerlukan koordinasi dan sinergi dengan seluruh pihak. Maka konsep kerjasama antar pemangku kepentingan yaitu pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi perguruan tinggi, pengusaha, dan media menjadi salah satu kunci untuk keberhasilan pembangunan.
Bagikan