Sekolah Kita
01 April, 2022 14:43 WIB
Penulis:Bhakti Hariani
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, JAKARTA—Platform Rapor Pendidikan disebut menuai apresiasi dan diharapkan menjadi salah satu alat efektif untuk memetakan sektor pendidikan nasional.
Dalam zoom webinar peluncuran Rapor Pendidikan yang digelar Kemendikbudristek, Jumat (1/4/2022), Kepala SMA Dharma Loka, Pekanbaru, Provinsi Riau Dessy Pratiwi mengaku sangat terkesan dengan kebijakan Asesmen Nasional karena ini merupakan langkah yang bisa membantu pemerintah dalam memetakan dan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
“Ini seperti free medical check up untuk sekolah. Makanya, kami senang sekali dan waktu itu kami sampaikan ke anak-anak untuk tidak takut mengikuti Asesmen Nasional,” papar Dessy.
Hal senada juga diungkap Kepala SDN 20 Salomenlareng, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan Syahrir. Rapor Pendidikan, kata Syahrir, sangat membantu untuk mengidentifikasi masalah di sekolah, bisa refleksi dan membuat rencana perbaikan.
“Semoga Rapor Pendidikan bisa mengembangkan sekolah dan guru. Kami sangat memerlukan pengembangan potensi guru untuk merangkul anak-anak melayani pendidikan di sini,” tutur Syahrir.
Kemudian, Rapor Pendidikan diyakini bisa menjadi alat untuk mengevaluasi capaian kemampuan literasi dan numerasi.
“Kami sangat berterima kasih. Ini luar biasa, karena Rapor Pendidikan menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk mengetahui kemampuan literasi, numerasi, maupun dalam proses perencanaan dan penganggaran,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi dalam webinar.
Sementara itu, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo mengungkapkan bahwa Rapor Pendidikan merupakan hasil kolaborasi dan gotong royong lintas unit utama di Kemendikbudristek.
“Rapor Pendidikan ini adalah hasil karya bersama dari berbagai pihak. Pagi ini saya gembira melaporkan bahwa Rapor Pendidikan sudah siap digunakan,” ujar Anindito
Dipaparkan Anindito, dimulai dari BSKAP yang menyusun konsep dan kebijakan Rapor Pendidikan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi yang berkontribusi untuk indikator khas SMK, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang berkontribusi untuk indikator-indikator terkait guru dan tenaga kependidikan, Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) yang mengawal pemanfaatan Rapor Pendidikan oleh pemda di seluruh Indonesia, sampai Pusat Data dan Informasi Pendidikan (Pusdatin) Kemendikbudristek.
Sedangkan di luar Kemendikbudristek, kerja sama juga dilakukan dengan Badan Akreditasi Nasional dalam merancang kerangka dan indikator-indikator Rapor Pendidikan, Kementerian Agama (Kemenag) untuk melaksanakan AN di madrasah dan nantinya memberi akses kepada Rapor Pendidikan, serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menyelaraskan indikator Standar Pelayanan Minimum di bidang pendidikan dengan Rapor Pendidikan.
Bagikan