Sinergikan Data dan Evaluasi Capaian, Platform Rapor Pendidikan Diluncurkan

01 April, 2022 12:46 WIB

Penulis:Bhakti Hariani

Editor:Bunga NurSY

Rapor Pendidikan Indonesia.jpg
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-19: Rapor Pendidikan Indonesia melalui Zoom Webinar, Jumat (1/4/2022). (Eduwara/Bhakti)

Eduwara.com, JAKARTA—Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengembangkan platform Rapor Pendidikan yang mengintegrasikan berbagai data untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi capaian di bidang ini.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa Rapor Pendidikan Indonesia merupakan terobosan Merdeka Belajar Episode ke-19, sekaligus langkah tindak lanjut dari Asesmen Nasional (AN) yang diluncurkan sebagai Merdeka Belajar Episode Pertama. 

“Asesmen Nasional telah menjadi sistem evaluasi pendidikan mutakhir yang berfokus pada kompetensi literasi, numerasi, karakter, dan kondisi lingkungan belajar yang mendukung proses pembelajaran yang efektif,” ujar Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-19: Rapor Pendidikan Indonesia melalui Zoom Webinar, Jumat (1/4/2022). 

Nadiem menjelaskan bahwa penekanan dalam penerapan AN adalah evaluasi yang berorientasi pada mutu, sistem dan pengumpulan informasi yang terintegrasi, serta mendorong refleksi dan perbaikan, bukan sekadar hasil akhir. 

“Sekarang kami menghadirkan platform Rapor Pendidikan yang berisi laporan hasil Asesmen Nasional secara komprehensif dan analisis lintas sektor yang holistik untuk masing-masing satuan pendidikan dan daerah,” tutur Nadiem.

Rapor Pendidikan sebagai sebuah platform, mengintegrasikan berbagai data pendidikan untuk membantu satuan pendidikan dan dinas pendidikan mengidentifikasi capaian dan akar masalah, melakukan refleksi, dan kemudian merancang strategi pembenahan berbasis data. 

“Fungsi dari Rapor Pendidikan adalah sebagai bahan refleksi dan identifikasi persoalan bagi masing-masing satuan pendidikan dan dinas pendidikan, untuk menyusun rencana perbaikan secara lebih tepat dan berbasis data,” papar Nadiem. 

Nadiem juga mengajak para pemangku kepentingan untuk segera menjadikan Rapor Pendidikan sebagai landasan bagi semua untuk melakukan evaluasi dan perbaikan di satuan pendidikan masing-masing. 

“Mari kita gunakan Rapor Pendidikan untuk mengidentifikasi akar permasalahan di masing-masing satuan pendidikan dan daerah, merefleksikan hasil Rapor Pendidikan berbasis data, dan bersama-sama kita benahi dunia pendidikan Indonesia secara menyeluruh. Dengan Rapor Pendidikan, mari kita bersama-sama mewujudkan Merdeka Belajar,” pungkas Nadiem.