Soal PTM Terbatas, Nadiem Wanti-Wanti Prokes Diterapkan dengan Ketat

18 Januari, 2022 08:20 WIB

Penulis:Bhakti Hariani

Editor:Bunga NurSY

kunjungan Nadiem.jpg
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meninjau langsung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kota Bandung, Jawa Barat. (Kemendikbudristek)

Eduwara.com, BANDUNG - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meninjau langsung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kota Bandung, Jawa Barat. 

Kepada para siswa, Menteri Nadiem terus mengingatkan selama proses pembelajaran untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. “Saya mohon selama belajar di kelas tetap menggunakan masker dan menjaga protokol kesehatan, agar kita tetap bisa belajar dengan aman dan nyaman,” ujar Nadiem dalam siaran pers yang diterima redaksi Eduwara.com, Senin (17/1/2022).

Keputusan satuan pendidikan untuk melakukan PTM terbatas secara penuh dilakukan berdasarkan penyesuaian SKB Empat Menteri mengenai penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 yang diterbitkan pada 21 Desember 2021. Peraturan tersebut mengatur tentang pemantauan pembelajaran tatap muka (PTM) dan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan. 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Hidayat merespon dengan baik dan mendukung pelaksanaan PTM terbatas sesuai dengan SKB Empat Menteri. Hikmat mengatakan Kota Bandung telah menerapkan PTM terbatas 100 persen. 

Diungkap Hikmat, seluruh sekolah tersebut telah memenuhi daftar periksa pelaksanaan PTM terbatas. “Seluruh guru di Kota Bandung dan siswa usia di atas 12 tahun sudah divaksinasi, sedangkan yang berusia 6-12 tahun baru 34,2 persen yang sudah divaksinasi,” kata Hikmat. 

Lebih lanjut dikatakan Hikmat, dinas pendidikan telah berkoordinasi dengan dinas kesehatan, Satgas Covid-19 kewilayahan, yaitu camat dan lurah untuk merekomendasikan sekolah yang layak melaksanakan PTM terbatas. Sebelumnya, PTM dilakukan secara bertahap.  “Tahap pertama 330 sekolah, tahap kedua 1.677 sekolah, tahap ketiga 632 sekolah. Jadi total 2.639 sekolah yang sudah melakukan PTM terbatas,” tutur Hikmat. 

Sementara itu, Kepala SMPN 2 Kota Bandung Erni Kusniati menuturkan sekolah yang dipimpinnya sudah menerapkan PTM terbatas secara penuh selama dua minggu. Pihaknya mendapatkan dukungan dari orang tua siswa untuk membuka sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. 

“Para siswa sangat antusias untuk datang ke sekolah. Ketika masuk, anak-anak harus mencuci tangan terlebih dahulu, lalu diperiksa suhunya dan kantin sekolah tidak diperkenankan untuk dibuka. Jadi mereka membawa bekal masing-masing dari rumah,” ujar Erni. 

Saat ini, SMPN 2 Kota Bandung menampung 1.036 siswa yang terbagi dalam 31 rombongan belajar. Menurut Erni, selama PTM terbatas para siswa berada di sekolah selama 4,5 jam atau 6 jam pelajaran.

“Semua siswa dan 48 guru semuanya sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19,” pungkas Erni.