Songsong Adiwiyata, MTsN 3 Bantul Siapkan 7 Program Pelestarian Lingkungan

12 Januari, 2022 13:30 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Bunga NurSY

galeri-utama1-2c0a8f42e9f6500080000fbcd79b8688-20210929172239.jpeg
Kepala Madrasah MTsN 3 Sugeng Muhari dan guru memastikan sekolah telah menjadi wakil Bantul dalam gelaran Adiwiyata DIY 2022. (MTsN 3 Bantul)

Eduwara,JOGJA – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Bantul menyiapkan tujuh program untuk bisa dinobatkan sebagai sekolah berwawasan lingkungan dalam gelaran Adiwiyata tahun ini.

Kepada Eduwara.com, Kepala Madrasah MTsN 3 Sugeng Muhari mengatakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta berharap warga MTsN 3 Bantul menghadirkan inovasi baru dalam gelaran Adiwiyata tingkat provinsi tahun ini. Maka dari itu, sebagai wakil dari Bantul pihaknya akan fokus dan optimal dalam memenuhi persyaratan yang direkomendasi dari DLH.

"Beberapa program yang diinginkan DLH ada di sekolah adalah pengelolaan, pemilahan dan pemanfaatan sampah dilakukan lebih baik. Kemudian ada permintaan penambahan biopori sebagai upaya mencegah banjir dan meningkatkan daya resap air," katanya, Rabu (12/1/2022).

Adiwiyata merupakan salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Dalam pembahasan bersama dengan seluruh pemangku kepentingan MTsN 3 Bantul, Sugeng mengatakan pihaknya memutuskan ada tujuh program yang harus dipenuhi.

Program pertama adalah penyempurnaan tim terkait adanya guru yang mutasi. Kedua program studi tiru di sekolah yang pada 2021 telah berhasil lolos tingkat DIY, bahkan jika memungkinkan akan "ngangsu kawruh" di sekolah yang sudah meraih Adiwiyata Mandiri.

Ketiga, membuat nota kesepahaman dengan instansi lain yang mendukung program Adiwiyata. Keempat, melaksanakan peringatan hari lingkungan hidup secara rutin selamat setahun. Kelima, menyiapkan administrasi pembelajaran yang berbasis lingkungan.

"Keenam, mengecek tentang prosentase anggaran apakah sesuai dengan petunjuk yang ada. Dan terakhir yaitu memberikan prioritas lebih pada bidang yang capaian nilainya masih rendah pada saat verifikasi kabupaten, seperti sampah, biopori, kantin sekolah," jelasnya.

Sugeng meyakini dengan terpenuhinya semua program dengan kebersamaan semua warga sekolah. Dirinya optimis tak ada yang berat dalam menyongsong Adiwiyata DIY.

Koordinator Adiwiyata MTsN 3 Sutanto selain ketujuh program baru yang direkomendasikan DLH, sekolah yang beralamatkan di Kecamatan Imogiri ini sudah melakukan beberapa program seperti pelabelan nama semua pohon.

"Kemudian ada penanaman tanaman langkah minimal tiga jenis dan ditambah penanaman ketahanan pangan seperti Uwi, Bili, dan Suweg," jelasnya.

Pihaknya juga melakukan penambahan kader Adiwiyata perlu ditambah agar mencapai 20 persen dari keseluruhan siswa. Kader tidak hanya mengerti tentang bidangnya namun mesti menguasai bidang lainnya. Green House ditingkatkan perannya menjadi media pembelajaran termasuk pembudidayaan tanaman.

"Kita juga telah telah meluncurkan meluncurkan produk Abon Lele Matsaga [Bonlega], Crispy lele Crisle Matsaga dan minuman Nata de Aloevera Matsaga. Ketiganya sudah di launching awal Desember 2021 dan segera kita urus izinnya. Ini juga rekomendasi dari DLH," jelas Sutanto.

Fungsional Penyuluh sekaligus Koordinator Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Bantul Sri Rahayu menjelaskan hal terpenting yang perlu disiapkan sekolah adalah melakukan pembiasaan warga sekolah berbudaya bersih dan cinta lingkungan.

 "Budaya bersih dan cinta lingkungan terus diupayakan menjadi budaya madrasah. Dan jangan lupa diperhatikan sanitasi yang bersih, juga tentang konservasi air dan energi," Yayuk mengingatkan.