Bisnis
13 Januari, 2022 12:40 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com,JOGJA— Tujuh tenant hasil inisiasi Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (Ibisma) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta memperoleh hibah senilai Rp1,7 miliar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Dalam siaran persnya, Kamis (13/1/2022), UII menlansir tujuh tenant Ibisma UII yang mendapat pendanaan itu adalah Usy-Box Urinalysis Rapid Test Service, Idemes 2.0, ITMS 1.0, Netraku, Nect Optima, Ranger Px-Ii, dan Zakea Indonesia.
Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan UII Wiryono Raharjo mengatakan tujuh tenant ini mendapatkan pendanaan penelitian riset program pengembangan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) di Perguruan Tinggi Tahun 2021 dalam rangka mendorong hilirisasi hasil riset dan inovasi. Program ini ditelurkan Direktorat Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek.
"Ini membanggakan dan menjadi tantangan bagi kami untuk bagaimana bisa mempertahankan prestasi tersebut, mudah-mudahan prestasi ini bisa kita pertahankan," kata Wiryono.
Dia mengatakan pengembangan kewirausahaan di UII dilakukan dengan pendekatan yang sering disebut sebagai triangular approach. Terdapat tiga sisi, yang pertama adalah penguatan kurikulum yang berbasis entrepreneur learning outcome (ELO). Kemudian yang kedua adalah penguatan skill wirausaha melalui program-program inkubasi bisnis. Lalu, yang ketiga adalah penguatan kemitraan antara universitas dengan industri, salah satunya adalah hilirisasi riset.
"Hari ini, kita lebih membahas penguatan skill wirausaha melalui program inkubasi bisnis. Khususnya di UII ini yang dikawal oleh IBISMA," jelasnya.
Plt. Direktur Riset Teknologi, Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendikbudristek Teuku Faisal Fathani mengemukakan perusahaan rintisan atau startup dewasa ini menjadi pilihan.
"Meskipun startup merupakan perusahaan rintisan dan kecil, startup dapat menciptakan gelombang dalam ekonomi yang mengubah cara hidup masyarakat. kita tidak melepas begitu saja pra-startup ataupun startup ini, maka diperlukan inkubator," kata Faisal.
Kemendikbudristek mencatat Program Pra-Startup Perguruan Tinggi 2021 terbagi dalam dua gelombang dengan anggaran Rp71.5 milyar.
Gelombang I diseleksi oleh Kementerian Riset dan Teknologi yang sekarang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan diserahkan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.
Adapun, gelombang II berasal dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) yang diseleksi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. "UII telah mengikuti di gelombang I," paparnya.
Ia lalu melaporkan progres Program Pra-Startup Perguruan Tinggi 2021 pada gelombang I sebanyak 310 lulus seleksi administrasi dari 464 proposal yang diusulkan. Selanjutnya, lulus desk evaluasi sebanyak 174 dan terakhir 149 dinyatakan lulus seleksi presentasi.
Bagikan