Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Tim PkM P2DAI UMS Inisiasi Poskestren di Ponpes Modern MBS Sleman

15 September, 2022 00:30 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Ida Gautama

15092022-UMS Inisiasi Podkestren.jpg
Inisiasi Podkestren oleh Tim PkM P2DAI UMS di Ponpes MBS Sleman, Yogyakarta. (EDUWARA/Dok. UMS)

Eduwara.com, SUKOHARJO – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Skim Pengembangan Persyarikatan, Dakwah dan Al Islam Kemuhammadiyahan (P2DAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan inisiasi pengembangan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (MBS) Sleman, Yogyakarta

Inisiasi itu berangkat dari salah satu Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yaitu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Secara lebih spesifik bila sekolah yang sekaligus berbentuk pondok pesantren, mengingat siswanya wajib boarding di asrama, UKBM berbasis sekolah seyogyanya dikembangkan menjadi Poskestren.

Ketua Tim PkM P2DAI UMS, Mutalazimah menuturkan pengabdian di Muhammdiyah Boarding School Jogja dilaksanakan pada Sabtu (10/9/2022) dan akan dilanjutkan lagi pada 17 September 2022 mendatang.

“Dengan Poskestren, diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh, agar kesehatan warga pesantren dan sekitarnya lebih terjamin,” kata Mutalazimah seperti dilansir Eduwara.com, Rabu (14/9/2022), dari laman resmi UMS.

Menurut Mutalazimah, penyelenggaraan Poskestren diatur dalam Permenkes Nomor 1 Tahun 2013, yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan tidak saja bagi penghuni pondok pesantren, namun juga bagi masyarakat di sekitar pondok pesantren tersebut.

Permasalahan kesehatan yang mendominasi adalah penyakit kulit, diare, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), Demam Berdarah (DBD), hepatitis dan berbagai masalah terkait gangguan pertumbuhan maupun perkembangan psikososial, yang semuanya berdampak pada kualitas hidup terutama remaja usia sekolah.

Lebih Komprehensif

Dengan dikembangkannya Poskestren, lanjut Mutalazimah, diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan jenis pelayanan yang lebih komprehensif agar status kesehatan warga pesantren dan sekitarnya terjamin.

“Mengingat pentingnya hal tersebut maka UMS melalui Tim PkM Skim P2DAI melakukan inisiasi pengembangan poskestren di Ponpes Modern MBS melalui pendampingan selama 6 bulan ke depan dan akan berlanjut sampai tuntas,” jelas dia.

Disebutkan pula, inisiasi pengembangan Poskestren didasari bahwa Ponpes Modern MBS dengan 2.500 santri membutuhkan pelayanan kesehatan dalam cakupan yang lebih makro dari sekedar UKS.

Kegiatan diawali dengan workshop pengembangan poskestren pada 10 September 2022. Kemudian pada 17 September 2022 dengan empat narasumber yakni Wakil Rektor II UMS, Muhammad Dai mengenai best practice pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan di UMS.

Kemudian oleh Kepala Puskesmas Prambanan Sleman, Toto Suharto mengenai potensi pengembangan dan prosedur perizinan Poskestren. Dilanjutkan Ketua Tim P2DAI, Mutalazimah mengenai struktur organisasi dan tata kelola Poskestren, dan Anggota Tim P2DAI, Okti Sri Purwanti mengenai Standar Mutu Pelayanan Poskestren.

Workshop tersebut diikuti oleh jajaran pimpinan dan Badan Pelaksana Harian (BPH) Ponpes Modern MBS Sleman Yogyakarta. Anggota tim, Okti Sri Purwanti mengatakan, follow up kegiatan akan terus dilakukan.

Follow up kegiatan akan terus dilakukan melalui pendampingan pengurusan perizinan, konseling desain bangunan, konseling fasilitas pendukung serta pelatihan pengelolaan dan pelayanan bagi tenaga pelaksana teknis poskestren,” ungkap dia. (K. Setia Widodo/*)