Transformasi Green Collar Workforce Bukan Sekadar Tren

28 November, 2024 22:18 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Ida Gautama

28112024-PEM Migas - Seminar di Sby.jpg
PEM Akamigas kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral di Surabaya, Kamis (28/11/2024). Pada penyelenggaraan keempat ini, tema besar yang diangkat adalah Optimalisasi Manajemen Energi untuk Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG’s), yang dikemas sebagai bagian dari side event “Road to Human Capital Summit 2025” yang diselenggarakan BPSDM Kementerian ESDM. (EDUWARA/Dok. PEM Akamigas)

Eduwara.com, SURABAYA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melalui Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas, berkomitmen untuk mempercepat Transisi Energi melalui Net Zero Emission (NZE). Salah satunya melalui manajemen energi yang merupakan upaya untuk menghemat dan mengurangi biaya energi dengan cara memantau, mengendalikan, dan mengoptimalkan konsumsi energi secara sistematis dan proaktif. 

Hal itu ditegaskan kembali Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ESDM, Wakhid Hasyim, saat mewakili Kepala BPSDM membuka Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral (SNTEM), yang diselenggarakan PEM Akamigas, di Surabaya, Kamis (28/11/2024). 

“Hal ini mencakup berbagai aspek, mulai dari sektor hulu migas hingga manajemen dan distribusi migas. SNTEM menjadi platform yang sangat tepat untuk menggali ide-ide inovatif yang dapat mengoptimalkan industri migas kita di tanah air,” katanya.

Dijelaskan Wakhid, transformasi Green Collar Workforce bukan sekadar tren, melainkan keharusan strategis dalam transformasi tenaga kerja energi. Transformasi ini merupakan revolusi komprehensif yang mengubah operator konvensional menjadi arsitek berkelanjutan melalui ekosistem keterampilan hijau (greenskill ecosystem) yang holistik.

“Profil tenaga kerja hijau 4.0 dikembangkan dengan pendekatan multi-dimensi yang adaptif terhadap teknologi, memahami ekologi, berpikir sistemik, dan inovatif, dengan metode pengembangan kompetensi berbasis hybrid learning model, sertifikasi global, reskilling berkelanjutan, dan kemitraan industri-akademia,” paparnya. 

Ide Inovatif

Hal tersebut, lanjut Wakhid, dapat diimplementasikan melalui roadmap transformasi secara bertahap mulai dari identifikasi gap kompetensi, desain kurikulum adaptif, implementasi pelatihan, sertifikasi dan penempatan, hingga monitoring berkelanjutan, dengan pilar utama.

“Harapannya, melalui SNTEM yang diadakan oleh PEM Akamigas tahun ini, akan muncul ide-ide inovatif dan solusi-solusi cerdas yang dapat memajukan industri energi dan mineral Indonesia. Kita semua memiliki peran penting dalam mewujudkan visi ini, dan SNTEM adalah platform yang sempurna untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide yang akan membawa kemajuan besar bagi industri kita,” paparnya.

SNTEM, seperti dijelaskan Direktur PEM Akamigas, Erdila Indriani, merupakan forum ilmiah untuk mendesiminasikan hasil penelitian bagi dosen, mahasiswa dan mitra bestari dari PEM Akamigas, baik industri, lembaga pendidikan maupun lembaga penelitian di tanah air.

“SNTEM ini merupakan kegiatan tahunan PEM Akamigas dan merupakan penyelenggaraan yang ke-4. Tema yang diangkat adalah Optimalisasi Manajemen Energi untuk Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG’s) dan dikemas sebagai bagian dari side event ‘Road to Human Capital Summit 2025' yang diselenggarakan BPSDM Kementerian ESDM,” paparnya.

Tema besar tersebut selanjutnya dijabarkan dalam lima sub tema, yang meliputi Produksi Minyak dan Gas Bumi, Mineral dan Batubara, Pemboran, Geosains. Kedua, Pengolahan dan Kilang, Petrokimia Industri, Lingkungan, Geokimia. Ketiga, adalah Energi Baru dan Terbarukan, Mekanik, Listrik, Teknik Industri, Elektronika, Instrumentasi, Konservasi Energi, Material Maju.

“Keempat Teknologi Informasi, Komputasi dan Pemodelan, Kecerdasan Buatan (AI) pada Industri Minyak, Gas dan Pertambangan. Dan kelima, adalah Supply Chain, Teknologi Logistik dan Sistem Industri Minyak, Gas, Pertambangan Mineral dan Batubara,” paparnya.