UGM dan UNESCO Susun Pedoman Etika Penggunaan AI di Indonesia

16 Maret, 2023 19:05 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

16032023-UGM Etika penggunaan AI.JPG
Dokumen tentang Kecerdasan Artifisial di Indonesia, yang disusun Fakultas Filsafat UGM bekerja sama dengan UNESCO, Kamis (16/3/2023), diluncurkan di Fakultas Filsafat UGM, dengan mengusung tema 'Mengkontekstualisasikan Rekomendasi UNESCO tentang Etika AI dalam Pancasila'. (EDUWARA/Dok. UGM)

Eduwara.com, JOGJA - Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) dan UNESCO bekerja sama menyusun pedoman soal etika penggunaan dan pemanfaatan kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) di Indonesia.

Dekan Filsafat UGM Siti Murtiningsih mengatakan pihaknya bersama UNESCO sudah berhasil menyusun rekomendasi soal pedoman etika penggunaan AI di Indonesia.

"Rencananya, pedoman prinsip etis penggunaan AI ini akan disosialisasikan oleh UNESCO ke semua pihak yang berkepentingan. Rekomendasi etika dalam kecerdasan buatan yang dimaksud dalam studi ini mengacu pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan dasar filosofis," terang Siti Murtiningsih, Kamis (16/3/2023).

Masing-masing dari lima sila Pancasila disarikan menjadi lima gagasan tentang religiusitas, kemanusiaan, persatuan, demokrasi dan keadilan sosial. Selanjutnya, tim dari UGM mengeksplorasi lima gagasan tersebut secara filosofis sehingga dapat menjadi dasar bagi prinsip-prinsip etis pengembangan dan penggunaan AI di Indonesia.

Dokumen tentang Kecerdasan Artifisial di Indonesia hari ini diluncurkan dengan mengambil tema 'Mengkontekstualisasikan Rekomendasi UNESCO tentang Etika AI dalam Pancasila'.

Siti mengatakan alasan dasar penyusunan dokumen etika penggunaan AI di Indonesia berangkat dari keprihatinan bersama yang memandang pemanfaatan AI saat ini lebih banyak difokuskan pada kepentingan bisnis semata dan melupakan dampak yang ditimbulkan pada masyarakat selaku pengguna.

"Dalam konteks ini, problem etik yang terlewat dan belum diperhatikan. Sinergi bersama ini akhirnya menyusun semacam rekomendasi naskah akademik yang disusun bersama untuk dijadikan panduan yang bisa diadopsi siapapun," katanya.

Dampak Etis

Perwakilan UNESCO Jakarta, Undral Ganbatar, mengatakan dalam penyusunan pedoman etika penggunaan AI ini Fakultas Filsafat UGM digandeng karena selama ini memiliki pengetahuan luas soal prinsip etik dan moral sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Dengan hadirnya pedoman ini, diharapkan masyarakat dapat mengetahui dampak baik dan buruk, benar dan keliru dalam pengembangan dan penggunaan teknologi yang berbasis AI. Sebab, pemanfaatan teknologi berbasi AI ini selain memberikan manfaat memudahkan aktivitas manusia namun di sisi lain bisa merugikan masyarakat selaku pengguna.

"Teknologi AI selama ini selalu dikaitkan pada bisnis tapi lupa ada dampak etis yang ditimbulkan. Rekomendasi etika AI ini bisa digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, industri dan pemerintah," paparnya.