Kampus
12 Desember, 2023 01:47 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA -- Komitmen Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta untuk memberikan yang terbaik diwujudkan dalam peran aktifnya dalam forum tahunan ASEAN-CHINA Association for Private Higher Education Institution (ACAPHEI) yang diselenggarakan di Sanya, Hainan, China pada Selasa-Rabu (5-6/12/2023).
Setelah dua kali dilaksanakan secara daring, forum tahunan ke-3 ACAPHEI 2023 kali ini diselenggarakan secara luring dengan mengusung tema ‘New Trends, New Partnership, New Pattern – Deeper Integration of Higher Education Community Leading to Synergic Innovation’.
Didukung oleh Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO RIHED), forum ini dihadiri oleh para pejabat Provinsi Hainan, Walikota Sanya beserta jajarannya, Direktur SEAMEO RIHED, para rektor, wakil rektor, dekan, Kepala Kantor Urusan Internasional, beserta perwakilan dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam aktivitas mobilitas pelajar dan riset bersama.
Dalam forum ini juga dilakukan penandatangan Memorandum of Agreement (MoA) dan Implementation Agreement (IA) antar perguruan tinggi anggota ACAPHEI. Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKDW yang telah bekerja sama dalam bentuk pertukaran mahasiswa secara daring melakukan penandatanganan IA dengan Universitas Guangzi, China, dan STI Myanmar. FTI UKDW juga merencanakan untuk melakukan riset bersama dengan Fakultas Sains dan Teknologi Univesitas Guangzi.
Partisipasi aktif FTI UKDW ditunjukkan dengan terlibatnya Restyandito selaku Dekan FTI UKDW, sebagai salah satu narasumber Diskusi Meja Bundar. Dalam orasinya, Dito lebih menyoroti kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang mempromosikan otonomi, inovasi, internasionalisasi PT dan kerja sama dengan Industri.
“Sebelum program MBKM dicanangkan, FTI UKDW telah menerapkan bentuk-bentuk kegiatan pembelajaran MBKM seperti magang yang berlangsung sekitar 6-12 bulan. ACAPHEI akan menjadi platform yang bagus untuk mengimplemetasikan bentuk kegiatan pembelajaran MBKM karena ada banyak hal yang bisa dikerjasamakan dengan para anggota ACAPHEI,” kata Dito dalam rilis Senin (11/12/2023).
Artificial Intelligence
Sebagai wakil pengajar dalam konsorsium mata kuliah Artificial Intelligence (AI), Lucia D Krisnawati (Dosen Informatika UKDW) menyampaikan laporan ke forum ACAPHEI tentang pelaksanaan perkuliahan AI.
“Moda kuliah daring asinkronus adalah moda yang tepat bagi FTI UKDW, Guangzi, dan STIMU karena awal semester dari universitas yang berkolaborasi dimulai di waktu yang berbeda. Selain itu, metode belajar-mengajar ini tentunya akan membentuk kemandirian mahasiswa dalam belajar,” ungkapnya.
Lucia juga menyoroti penggunaan Xin Wei sebagai platform dalam belajar-mengajar daring ini.
“Harapannya, Xin Wei bisa mengakomodasi interaksi antar mahasiswa dan dosen secara sinkronus sehingga dosen bisa memfasilitasi proses pembelajaran dengan lebih baik, dosen juga bisa belajar dari mahasiswanya yang multi-nasional,” tambahnya.
Dua mahasiswa Prodi Informatika UKDW juga berkesempatan membagikan hasil proses belajar-mengajar di hadapan peserta forum yang sangat bergensi tersebut. Dalam presentasinya, Kevin Christian Sepoetro menampilkan penggunaan AI untuk desain karya seni seperti foto dan gambar avatar.
Dia juga menunjukkan hasil karyanya yang digenerasikan dari software seperti Flair.ai, D D-ID, Story.bird, dan animated drawing yang mengkonversi konteks kalimat menjadi sebuah karya seni dalam bentuk gambar atau video.
Tidak ketinggalan Yeheskiel Yunus Tame, yang juga merupakan atlet taekwondo, belajar banyak dari Natural Language Processing (NLP) dan ingin mewujudkan penerapan NLP untuk pemrosesan bahasa Toraja, sebagai bahasa ibunya, agar tetap eksis di dunia digital. (*)
Bagikan