Kampus
21 Januari, 2023 00:26 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA -- Magister Manajemen (MM) Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berkolaborasi dengan Overseas Ministries Study Center di Princeton Theological Seminary Amerika Serikat, Yayasan Griya Jati Rasa, dan Koperasi Konsumen Griya Jati Rasa mengadakan workshop riset pemberdayaan bertajuk “Kerjasama Ekonomi Antara Muslim dan Kristen di DIY”. Kegiatan ini diselenggarakan pada Kamis (19/1/2023), di Ruang Seminar Pdt Dr Harun Hadiwijono.
Dekan Fakultas Bisnis UKDW, Perminas Pangeran mengatakan penelitian tidak hanya fokus pada peningkatan kinerja usaha kecil maupun menengah, tetapi juga mengatasi aspek lain di tengah perbedaan agama.
“Perbedaan agama bukan suatu hambatan, justru menjadi kekuatan untuk menggerakkan ekonomi. Selama ini orang membedakan Islam, Kristen, dan lainnya sehingga perlu kita gaungkan kerja sama antara Kristen dan Islam. Dengan kerja sama ini, ke depan tidak ada pesaing, tetapi mitra dalam berusaha," kata Perminas Pangeran dalam rilis yang dikirimkan ke Eduwara.com, Jumat (20/1/2023).
Dalam upaya mendukung pelaksanaan riset, UKDW mengirim Dosen Magister Manajemen UKDW, Farsijana Adeney-Risakotta ke Princeton Theological Seminary, Amerika Serikat untuk memperdalam agama dan menguatkan ekonomi.
“Di MM ini ada konsentrasi sosiopreneurship. Harapannya, tidak hanya sekedar mengejar laba saja, tetapi juga memberdayakan masyarakat. Sehingga ada dampak sosial dan ekonomi,” ujarnya.
Farsijana Adeney-Risakotta sebagai peneliti utama riset pemberdayaan menerangkan penelitian tersebut bertujuan untuk melihat bagaimana akar rumput membangun ekonomi. Menurut dia, peran agama juga penting dalam membangun ekonomi bangsa.
“Keterlibatan umat Muslim dan agama lain penting untuk menjalin kerja sama. Dalam pengembangan pasar, agama tidak bisa dikesampingkan. Dari sisi spiritualitas, agama mengajar tentang keadilan dan lainnya, begitu juga dalam membangun ekonomi yang berkeadilan, gotong-royong," terangnya.
Sedangkan KH Beny Susanto selaku asisten peneliti menyebut selama ini sudah ada kerja sama antara Muslim dan Kristen, namun masih perlu dorongan yang lebih kuat. Meski pertumbuhan ekonomi di DIY baik, namun tingkat kemiskinan dan ketimpangan di DIY juga butuh perhatian.
“Butuh panggilan iman bersama, Kristen maupun Muslim. Panggilan untuk membangun bangsa di aspek ekonomi. Saat ini masih ada persoalan eksklusivitas dan intoleransi. Untuk itu tidak cukup dengan toleransi, tetapi juga membangun kesejahteraan bersama,” ujar Wakil Katib Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DIY tersebut.
Ketua Majelis Jemaat GKJ Sarimulyo, Pdt Gunawan Adi Prabowo menambahkan dialog agama bukan hanya membangun secara teologis, tetapi juga dialog kehidupan yang menitikberatkan soal kebutuhan hidup.
“Dalam doa Bapa Kami disebutkan, berilah kami rezeki secukupnya. Artinya, bukan hanya kita nyadhong berkat dari atas, tetapi harus diimbangi dengan usaha. Kreativitas yang justru sumbernya dari interaksi, membangun jejaring. Jejaring ini terbuka, bisa dengan berbeda keyakinan,” imbuhnya. (*)
Bagikan