Kampus
18 Januari, 2022 22:34 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Riyanta
Eduwara.com, SOLO—Sebanyak 1.492 mahasiswa UNS Solo dilepas untuk KKN Tematik Membangun Desa-MBKM periode semester Februari-Juli 2022, Selasa (18/1/2022). Pelepasan itu dilaksanakan secara hybrid melalui virtual Zoom serta siaran langsung Youtube dari Auditorium UNS.
Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. mengatakan mahasiswa yang dilepas untuk KKN sebanyak 1.492 mahasiswa dan 150 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
"Pada periode ini melibatkan 1.492 mahasiswa dengan 150 DPL. Mahasiswa yang dilepas berasal dari sepuluh fakultas yaitu FKIP, FKOR, FIB, FSRD, FISIP, FH, FT, FEB, FP, dan FMIPA. Semua ter-plotting di daerah yang sudah ditentukan," kata dia.
Yunus menambahkan mahasiswa ditempatkan di 15 kabupaten/kota dengan komposisi 60 persen di wilayah Jawa Tengah. Selain itu, ada 14 mahasiswa yang KKN di luar Jawa serta enam mahasiswa di Timor Leste.
Acara tersebut dihadiri perwakilan mahasiswa KKN kelompok Solo Raya, pimpinan kabupaten/kota lokasi KKN, Rektor UNS, tim MBKM dan KKN UNS. Selain itu juga dihadiri Menteri Desa, Pembangungan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Dr. (HC) Drs. A. Halim Iskandar, M.Pd.
Rektor UNS, Jamal Wiwoho mengatakan esensi KKN adalah memadukan ilmu yang diperoleh selama kuliah dengan kondisi permasalahan masyarakat.
"Keduanya merupakan esensi sekaligus mandat dari program KKN yang harus dilaksanakan mahasiswa. Dengan sifat idealismenya, mahasiswa adalah salah satu aset negara dalam melakukan pergerakan dan arus perubahan yang begitu cepat," kata dia.
Dia menambahkan KKN periode ini merupakan implementasi salah satu dari sembilan aktivitas Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) UNS Solo. Jamal berharap KKN kali ini mampu memotivasi, mengedukasi, dan mendorong potensi masing-masing lokasi KKN.
Sementara itu, Halim Iskandar mengatakan mahasiswa KKN berperan menjadi inovator yang menyalurkan keunggulan perguruan tinggi kepada masyarakat desa untuk membangun desa.
"Mahasiswa KKN dapat berperan sebagai penyalur invensi perguruan tinggi menjadi teknologi tepat guna yang dapat membantu warga desa. Oleh karena itu, KKN jangan hanya dimaknai kegiatan mekanis dan statis apalagi hanya pemenuhan SKS semata," jelas dia.
Melalui kegiatan KKN itu, dia berharap desa akan mengalami perubahan paradigmatik yang berlandaskan SDG's desa. Salah satu tujuannya adalah memastikan identitas budaya dan hak masyarakat tradisional tetap dihormati.
"Bagi adik-adik mahasiswa KKN, hal ini sangat penting. Jangan sampai tidak mencoba menyatu dengan budaya setempat. Dari KKN ini diharapkan membantu percepatan pembangunan desa guna mencapai 18 tujuan SDG’s Desa," harap dia. (K. Setia Widodo)
Bagikan