logo

Sekolah Kita

Beragam Komunitas Mulai Urun Rekomendasi Soal Implementasi Merdeka Belajar

Beragam Komunitas Mulai Urun Rekomendasi Soal Implementasi Merdeka Belajar
Koordinator Regional Bali Nusa Tenggara Komunitas Kami Pengajar, Luh Eka Yanthi (kanan), Koordinator Nasional Komunitas Pemuda Pelajar Merdeka Rizal Maula (tengah), dan Founder Komunitas Sidina Susi Sukaesih (kiri) membacakan rekomendasi terkait Merdeka Belajar dalam Rembuk Komunitas bertema Bergerak Bersama Berdaya Bersama, Selasa (24/5/2022). (Istimewa)
Redaksi, Sekolah Kita25 Mei, 2022 12:55 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Beragam komunitas yang terdiri mulai dari guru, pelajar, hingga orangtua ramai-ramai memberikan rekomendasi dalam implementasi konsep Merdeka Belajar yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Merdeka Belajar menjadi kunci sukses dalam pemulihan pendidikan khususnya pascapandemi Covid-19. Maka dari itu, diharapkan Kemendikbudristek selalu melibatkan komunitas guru dan sekolah dalam mensukseskan implementasi program Merdeka Belajar di seluruh satuan pendidikan di Indonesia.

Demikianlah butir rekomendasi yang disampaikan Koordinator Regional Bali Nusa Tenggara Komunitas Kami Mengajar Luh Eka Yanthi dalam acara Rembuk Komunitas yang bertema Bergerak Bersama Berdaya Bersama, Selasa (24/5/2022) yang diselenggarakan melalui Zoom Meeting dan siaran langsung Youtube Merdeka Pelajar RI.

Luh Eka menambahkan, sinergi guru dan sekolah penggerak komunitas guru sangat diperlukan agar program Merdeka Belajar bisa menjadi sebuah gerakan besar untuk perubahan mutu Pendidikan.

Rekomendasi yang disampaikan selanjutnya yaitu dari Komunitas Kami Mengajar yang berharap pemerintah terus mendukung anggota komunitas itu pada setiap kegiatan sosisalisasi dan implementasi Merdeka Belajar agar memberikan dampak yang lebih luas.

Sementara itu, rekomendasi dari Komunitas Pemuda Pelajar Merdeka disampaikan oleh Koordinator Nasional Rizal Maula. 

“Kemendikbudristek perlu terus berinovasi dan transformatif dalam membuat kebijakan untuk memajukan pendidikan di Indonesia melalui Merdeka Belajar dan bisa melibatkan komunitas mahasiswa. Kemudian, alumni Kampus Merdeka bisa diajak bergerak bersama menyukseskan Mereka Belajar di perguruan tinggi,” kata dia.

Selain dua poin tersebut, dia juga memberikan rekomendasi terkait dukungan Kemendikbdristek terkait program Mahasiswa Penggerak Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). 

Rizal menambahkan, tahun ini komunitas tersebut menargetkan 200 komunitas Merdeka Belajar untuk membantu dalam sosialisai dan mendorong setiap kampus membuat program Kampus Merdeka secara mandiri, sehingga memberi dampak yang lebih luas untuk pendidikan.

Adapuna, Komunitas Sidina yang merupakan perwakilan komunitas orang tua menekankan bahwa ibu penggerak menjadi cikal bakal gerakan orang tua untuk mendorong terlaksananya Merdeka Belajar secara nyata.

“Dukungan dari Kemendikbudristek sangat penting dan krusial agar semakin banyak ibu penggerak yang bisa melakukan perubahan dalam pendidikan untuk mencapai sumber daya manusia yang unggul,” ujar Founder Komunitas Sidina Susi Sukaesih.

Komunitas Sidina, sambung dia, mendorong orang tua terlibat aktif dalam sosialisasi dan penerapan Merdeka Belajar dengan dukungan Kemendikbudristek. Sehingga Merdeka Belajar bisa menjadi gerakan seluruh orang tua.

Kemudian pelibatan komunitas terutama orang tua menjadi kunci penting suksesnya gerakan Merdeka Belajar. Kemendikbudristek diharapkan memberi ruang kolaborasi yang lebih besar untuk para orang tua terlibat dalam berbagai program pemajuan pendidikan. (K. Setia Widodo)

Read Next