Eduwara.com, NUNUKAN – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pondasi karakter. Jika pondasi kokoh maka seluruh unsur dan struktur bangunan di atasnya menjadi pijakan yang kuat. Sebaliknya, jika pondasi rapuh maka betapapun bagusnya pendidikan setelah periode usia dini, bangunan pendidikan karakter itu mudah runtuh.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Bidang PAUD dan PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan Hj Hasbiawati SIP saat peresmian PAUD Sulon Pelangi Perbatasan, Rabu (19/01/2022).

PAUD yang terletak di Desa Saludan, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) diresmikan oleh Bunda PAUD Provinsi Kaltara, Rachmawati Zainal. Peresmian PAUD ini dihadiri oleh Wakil Ketua Tim Penggerak TP PKK Kaltara, Bunda PAUD Kabupaten Nunukan, Camat Lumbis, Forkopimda Nunukan, Ketua Yayasan dan pengelola serta orang tua siswa PAUD Sulon Pelangi Perbatasan.

• Resmikan Gedung Baru, SMPN 18 Solo Gelar Apresiasi Seni Siswa
• Kamus Jawa - Indonesia Gagrak Jogja Diluncurkan
• Terproduktif, Guru Bantul Raih Penghargaan Komunitas Penulis

Dalam rilis yang dikirimkan kepada Eduwara.com, Sabtu (22/01/2022), Hasbiawati mengatakan PAUD adalah mitra utama keluarga dalam mendidik anak usia dini dan merupakan wadah orang tua, pendidik dan pengelola dalam mendidik permata-permata bangsa. Utamanya, untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

“Namun perlu diingat juga bahwa minat anak pada sesuatu itu boleh jadi tidak berlangsung lama. Oleh karena itu, guru dan orang tua harus pandai menciptakan kegiatan yang bervariasi dan tidak menerapkan disiplin kaku dengan rutinitas yang membosankan,” kata Hasbiawati. 

Usai meresmikan PAUD Sulon Pelangi Perbatasan, Rachmawati Zainal SH selaku Bunda PAUD Kaltara mengatakan menyambut positif dibukanya layanan pendidikan PAUD di Desa Saludan, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan. 

“Tujuan utama PAUD adalah membentuk anak Indonesia yang berkualitas, dapat bertumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal memasuki pendidikan dasar serta  mengarungi kehidupan setelah dewasa,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Rachmawati Zainal juga menyerahkan bantuan berupa baju seragam batik kepada anak-anak PAUD Sulon Pelangi Perbatasan, bantuan Alat Permainan Edukatif (APE) dari Pokja PAUD Provinsi Kaltara. Selain itu, Bunda PAUD Kabupaten Nunukan juga memberikan Bantuan APE kepada PAUD Sulon Pelangi Perbatasan.

• Belajar Agama Islam di UMM, WN Australia Ajak Wisudawan Jadi Global Citizen
• Wisudawan Terbaik UMM Seimbangkan Prestasi Akademis dan Nonakademis
• HMPS PG PAUD Unisri Ajak Orang Tua Pahami Bahasa Cinta

Mardalina S PAK selaku pengelola PAUD Sulon Pelangi Perbatasan menjelaskan, pada awalnya PAUD didirikan pada 8 Agustus 2015 di Desa Pa ‘ loo dengan jumlah siswa 35 anak dan 5 pendidik. Seiring waktu, banyak kendala yang harus dihadapi.

Pada tahun 2019, lokasi PAUD dipindah ke Desa Saludan. Pemindahan ini karena Desa Pa ‘ loo cukup jauh dari rumah anak-anak PAUD. Apalagi anak-anak banyak yang berjalan kaki ke PAUD. Pemindahan itu juga karena PAUD Sulon Pelangi mendapat hibah sebidang tanah dari Ketua Yayasan PAUD Sulon Pelangi Perbatasan, Paulus Murang.

“Pada tahun 2017, kami mengajukan proposal bantuan ke Dinas Pendidikan, bahkan sampai ke Pusat, tapi gagal. Puji Tuhan, pada tahun 2020, kami mendapat bantuan berupa Unit Gedung Baru Daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (UGB 3T) sehingga pada 19 Januari 2022, PAUD Sulon Pelangi Perbatasan dapat diresmikan oleh Bunda PAUD Provinsi Kalimantan Utara Hj Rahmawati Zainal SH beserta Ibu Ping Yansen,” kata Mardalina.