Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (FE UMBY) berupaya mendorong kelompok pembuat dan penjual jamu tradisional di Bantul untuk mampu memperluas pasar guna meningkatkan kesejahteraan.
Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dan bersama dengan dosen Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) Solok Sumatera Barat, tim dosen UMBY dan UMMY kemudian memilih kelompok Jamu Seruni Putih di Dusun Sengon Karang, Argomulyo, Sedayu, Bantul sebagai mitra.
Tim PkM FE UMBY dimotori Shadrina Hazmi sebagai ketua dengan anggota Yetti Lutiyan Suprapto, serta dosen UMMY Solok Seflidiana Roza.
“Selama ini kelompok Jamu Seruni Putih memasarkan produk jamu dengan berkeliling di sekitar desa dan pasar tradisional dengan sepeda onthel ataupun sepeda motor,” kata Shadrina Hazmi melalui rilis Rabu (24/7/2024).
Selain itu, produk jamu yang dihasilkan dominan dalam bentuk jamu cair, yang hanya bertahan 1-3 hari dalam lemari pendingin.
Tim PkM FE UMBY berinisiatif memberikan pendampingan dan pelatihan pada kelompok Jamu Seruni Putih. Hal ini karena kelompok Jamu Seruni Putih berpotensi untuk memperluas pasar melalui saluran pemasaran online maupun offline untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok.
“Namun untuk saat ini, kami fokus pada peningkatan pemasaran secara offline terlebih dahulu. Inisiatif ini dipilih berdasarkan kesiapan anggota,” jelasnya.
Optimalisasi Pemasaran
Anggota tim PkM FE UMBY, Yetti Lutiyan Suprapto menguraikan bahwa optimalisasi pemasaran offline dilakukan melalui dua strategi, yaitu penawaran produk by order ke organisasi seperti perkantoran, event organizer, catering, dan lain-lain.
Kemudian, strategi ‘b to b’ dengan sistem makloon dan perluasan pengenalan brand ‘Seruni Putih’ melalui konsinyasi ke toko oleh-oleh dan outlet souvenir.
“Strategi pertama dilanjutkan dengan pembuatan logo, label produk, dan proposal kerja sama penyediaan produk jamu,” terangnya.
Sedangkan untuk penerapan strategi kedua, tim PkM FE UMBY menggandeng Anneke Putri Purwiayantari dari PT Ramu Padu Nusantara sebagai narasumber untuk menjelaskan berbagai hal inovasi produk jamu yang lebih tahan lama, pada Kamis (18/7/24).
Pelatihan diikuti 21 anggota kelompok Jamu Seruni Putih. Mereka mendapatkan penjelasan mengenai peracikan rempah minuman herbal, yaitu jahe, lemon, dan sereh yang dikeringkan, kemudian dijadikan dalam bentuk tisane atau bentuk celup.
Ketua kelompok Jamu Seruni Putih, Giyat, mengapresiasi kegiatan yang mengundang praktisi minuman herbal.
“Pendampingan ini memberi tambahan pengetahuan dan meningkatkan motivasi para anggota jamu untuk lebih bersemangat memasarkan dan mengembangkan produk kelompok jamu Seruni Putih,” katanya.