Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Berbagai perangkat lengkap musik gamelan tradisional Jawa menjadi media penelitian mata pembelajaran matematika yang menyenangkan bagi dua mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Lewat gamelan, mereka menampilkan berbagai bentuk dasar bangunan yang dikenal dalam matematika.
Dua mahasiswa Prodi Ilmu Matematika, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam UNY Galang Sumantri dan Anisa Fatma Kurnia Sari mencoba mengeksplorasi perangkat gamelan sebagai media pembelajaran matematika lewat prinsip 'Etnomatematika'.
"Etnomatematika merupakan sebuah pendekatan kami digunakan untuk menjelaskan realitas hubungan antara budaya lingkungan dan matematika sebagai rumpun ilmu pengetahuan. Khususnya ilmu ruang bangun atau geometri," kata Galang, Senin (4/3/2022).
Lewat gamelan, selain sebagai upaya melestarikan budaya adiluhung Jawa. Pendekatan pembelajaran etnomatematika di sekolah, siswa dilatih berpikir realistik, kritis, praktis, sistematis, dan kreatif.
Dari hasil observasi dan studi literatur diperoleh banyak terdapat unsur-unsur matematika pada perangkat alat musik gamelan Jawa. Unsur-unsur tersebut berupa geometri bidang maupun geometri ruang diantaranya persegi, persegi panjang, lingkaran, trapesium, bola, tabung, dan kerucut terpancung.
Pada alat musik gamelan Jawa terdapat bentuk-bentuk yang erat kaitannya dengan bangun datar dan bangun ruang pada matematika. Etnomatematika sendiri menjadi alternatif media belajar matematika terkait dengan bahasan geometri maupun hal-hal yang relevan untuk dipelajari terkait matematika.
"Harapannya penelitian ini bermanfaat bagi pendidik serta peserta didik karena dapat membantu pemahaman dan memudahkan pendidik dalam pembelajaran matematika terkait bidang geometri," lanjutnya.
Anisa Fatma Kurnia Sari menjelaskan alat musik dalam gamelan Jawa yang mereka pelajari unsur matematikanya adalah bonang, gambang, demung, gender, bendha, kendang, rebab dan suling.
"Bonang adalah gamelan pukul yang memiliki ciri-ciri berbentuk cembung, mencekung di bagian tengah dan terdapat setengah bola di atasnya. Bonang berfungsi untuk membuka pada gending-gending tertentu dan sebagai penghias lagu," kata Anisa.
Unsur matematika pada bonang ini adalah bangun datar seperti persegi panjang, persegi, lingkaran, bola, dan kekongruenan. Sedangkan demung adalah pemukul yang memiliki bentuk trapesium yang berjumlah enam buah dengan ukuran mengecil mengikuti tangga nada.
Pada gamelan demung bentuk bangunan yang ada adalah trapesium dan kesebangunan. Begitu pula yang terdapat pada alat musik gambang dan gender. Adapun, pemukul gender yang dinamai bendha memiliki unsur matematika tabung dan lingkaran.
Kendang adalah gamelan yang dipukul menggunakan kedua tangan pada kedua sisinya yang berbentuk gabungan dua kerucut terpancung. Kendang di setiap sisinya berbentuk lingkaran dengan ukuran berbeda yang ditutupi dengan membran kulit.
"Kendang adalah pamurba irama, yang berfungsi sebagai pengatur irama dan tempo gending yang dimainkan. Jadi gamelan berfungsi untuk memulai, memperlambat, mempercepat, dan memberi tanda akan berakhirnya gending," lanjut Anisa.
Unsur matematika yang terdapat pada kendang adalah kerucut terpancung, tabung, dan lingkaran. Rebab adalah gamelan gesek dengan ciri-ciri berbentuk seperti gitar yang badannya menyerupai segitiga dengan kepala runcing dan memiliki 2 gagang tangan yang panjang.
Rebab memiliki dua atau tiga utas dawai yang terbuat dari logam/tembaga. Dalam gamelan jawa, fungsi rebab tidak hanya sebagai pelengkap untuk mengiringi nyanyian sinden, tetapi juga berfungsi untuk menuntun lagu, terutama ketika tabuhannya lirih.
Unsur matematika yang terdapat pada gamelan rebab adalah sudut, segitiga, dan garis tegak lurus. Alat musik gamelan Jawa yang terakhir diteliti adalah suling, yaitu gamelan tiup yang terbuat dari bambu dengan ciri-ciri berbentuk tabung tanpa tutup dan badannya berlubang sesuai tangga nada.
Perbedaannya adalah pada letak dan jumlah lubangnya, suling slendro mempunyai empat lubang sedangkan suling pelog mempunyai lima lubang. Biasanya suling memainkan melodi tersendiri yang berfungsi sebagai pangrengga atau penghias lagu. Unsur matematika yang terdapat pada suling adalah tabung.
"Ada keterkaitan antara alat musik gamelan Jawa dengan pembelajaran matematika. Perspektif etnomatematika yang dapat dijadikan sebagai media belajar matematika terutama unsur-unsur geometri persegi, persegi panjang, lingkaran, bola, trapesium, tabung, dan kerucut terpancung," tutupnya.