Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JAKARTA—Direktorat Pendidikan Dasar Kemendikbudristek menyelenggarakan Webinar Digitalisasi Sekolah dengan judul Akun Pembelajaran Untuk Digitalisasi Sekolah, Kamis (27/1/2022) melalui siarang langsung Youtube.
Direktur Sekolah Dasar, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd mengatakan webinar itu dilatar belakangi oleh visi pendidikan Indonesia yaitu maju, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melaui pelajar Pancasila. Kemudian adanya kebijakan merdeka belajar menjadikan kegiatan pembelajaran bisa digelar di mana saja bahkan dari berbagai sumber.
“Inilah kebijakan merdeka belajar, mempersiapkan pelajar-pelajar Pancasila. Bahkan di kondisi pandemi seperti sekarang, mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus menerapkan metode belajar melalui teknologi. Sehingga anak-anak tidak kehilangan hak belajar. Mereka harus difasilitasi, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digital,” kata dia.
Kemendikbud Ristek telah mempersiapkan platform digital untuk mendukung visi dan menjawab tantangan pendidikan. Hal ini terkait dengan program Digitalisasi Sekolah. Maka Direktorat Sekolah Dasar berupaya memberikan wawasan mengenai akun pembelajaran
“Kami mengimbau dan berharap terbangun kontribusi semua pihak dalam mendukung percepatan, penyediaan, pemanfaatan sarana teknologi informasi dan komunikasi di jenjang sekolah dasar. Sehingga implementasi Digitalisasi Sekolah bisa dipercepat dan mewujudkan visi pendidikan lebih maksimal,” tambah dia.
Salah seorang narasumber, Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda, Wibowo Mukti, S.Kom., M.Si., memaparkan mengenai Akun Pembelajaran (Belajar.id). Menurut dia, Belajar.id sudah berjalan sejak tahun 2020. Tahun ini, diharapkan sudah bisa diimplementasikan di lingkungan sekolah.
“Akun Pembelajaran bertujuan memudahkan peserta didik mengakses layanan pendidikan yang disiapkan oleh dan/atau luar Kementrian Pendidikan. Berdasarkan PERSESJEN No. 16 tahun 2021, pengguna Belajar.id adalah peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, pemerintah daerah, dan pegawai kementrian,” ujar dia.
Wibowo menambahkan, layanan yang didapatkan yaitu panggilan video, aplikasi Merdeka Belajar, penyimpanan daring, kelas daring, Chromebook, presentasi daring, formulir daring, dokumen daring, SIMPKB, pengolahan angka, dan TanyaBOS.
Melansir data pemanfaatan Akun Pembelajaran per 23 Januari 2022, kategori sekolah penggerak jenjang sekolah dasar dalam level PTK guru sudah mencapai 79,82 persen. Sedangkan tingkat admin sudah teraktivasi sebanyak 75,11 persen. Kemudian kategori sekolah non penggerak, level PTK guru yaitu 41,97 persen, sementara tingkat admin 36,71 persen.
“Untuk peserta didik sekolah penggerak sudah teraktivasi 20,3 persen. Sedangkan peserta didik sekolah non penggerak sebanyak 16,46 persen. Jadi secara total di tingkat sekolah dasar secara presentase baru 21,31 persen. Oleh karena itu, perlu kolaborasi baik tingkat pusat, daerah, dan guru untuk meneruskan informasi, mengaktivasi, bahkan menggunakan Akun Pembelajaran tersebut dalam kegiatan belajar sehari-hari,” tambah dia. (K. Setia Widodo)