Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Maghfirah Izza Maulani, mendapati sistem pembelajaran 'Mencongak' mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam kecepatan dan ketelitian dalam berhitung di mata pelajaran matematika.
"Penelitian saya berawal dari rendahnya minat siswa terhadap pelajaran matematika. Padahal ini merupakan ilmu dasar yang wajib dipelajari. Banyak ilmu lain yang penemuan dan pengembangannya bergantung dari matematika," jelas Izza, sapaan akrab Maghfirah Izza Maulani, dalam rilis yang diterima Eduwara.com, Jumat (23/3/2022).
Salah satu penyebab matematika tidak disukai adalah karena lemahnya keterampilan dalam berhitung. Di lain sisi, hambatan berhitung ini menjadikan siswa sulit memahami matematika.
Izza tertarik dengan konsep berhitung di luar kepala atau mencongak. Menurutnya mencongak adalah salah satu strategi yang khas dari pembelajaran matematika.
"Mencongak jika dilakukan terus menerus akan membuat siswa terbiasa melakukan penghitungan, terlebih pada materi-materi dasar yang harus dikuasai sebagai bahan memahami pengetahuan setelahnya," ungkapnya.
Mencongak dalam matematika adalah menghitung di luar kepala tanpa menggunakan alat bantu dan langsung menuliskan hasilnya. Mencongak juga dapat diartikan sebagai kegiatan menghitung di luar kepala atau dengan ingatan saja yang tertulis hanya hasil hitungan/pendapat.
Metode mencongak cukup mudah diterapkan. Menurut Izza, pada kegiatan mencongak, guru memberi pertanyaan secara lisan dalam batas waktu tertentu kepada seluruh siswa. Kemudian, siswa menuliskan jawabannya di kertas masing-masing.
"Jika dilakukan secara berulang setiap hari hal itu bisa menjadi sebuah pembiasaan," paparnya.
Mempertajam Ingatan
Lewat mencongak, siswa dinilai mampu meningkatkan keterampilan berhitung dan membuat daya pikir bertambah baik serta mempertajam ingatan. Kecepatan dan ketelitian dari mencongak bermanfaat bagi keterampilan menyelesaikan soal matematika.
"Tujuan mencongak yang kontinu tidak sekadar ingat dan hafal tetapi rekat dan melekat di pikiran siswa. Hal ini menunjukkan bahwa strategi mencongak sangat penting," ujarnya.
Tidak hanya itu, mencongak mempunyai beberapa kelebihan seperti dapat menilai keterampilan siswa dalam berhitung, atau membantu siswa menghitung cepat tanpa alat bantu (tabel perkalian dan kalkulator) atau media hitung seperti lidi dan manik-manik.
Materi yang dapat dipakai dalam strategi mencongak biasanya adalah materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Biasanya, mencongak digunakan untuk materi-materi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, maupun pembagian bilangan bulat.
Dalam penelitian ini, Izza juga menemukan fakta bahwa mencongak dapat meningkatkan prestasi belajar dan hasil belajar siswa, mengajak siswa berpikir cepat, melatih aspek motorik, mempertajam daya ingat dan daya pikir siswa serta mudah diterapkan dan dapat menciptakan kebersamaan antara guru dan siswa.
"Sedangkan kekurangannya, mencongak bagi siswa yang lemah dalam mengingat atau menghafal akan kesulitan dalam berhitung cepat, tidak bisa diterapkan cepat. Karena itu, mencongak harus rutin dilaksanakan supaya mendapatkan hasil yang maksimal," sambungnya.
Berdasarkan penelitian ini, Izza menyimpulkan bahwa pembiasaan strategi mencongak yang dilakukan secara kontinu dapat mengatasi hambatan berhitung, utamanya dalam materi-materi dasar.
Izza berharap strategi mencongak semakin berkembang dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Bahkan, diharapkan nantinya ditemukan terobosan-terobosan baru agar kualitas pendidikan di Indonesia semakin maju.