logo

Kampus

Lewat Program MBKM, Prilly Latuconsina Mengajar Mata Kuliah Kajian Selebritas

Lewat Program MBKM, Prilly Latuconsina Mengajar Mata Kuliah Kajian Selebritas
Aktris Prilly Latuconsina berkesempatan mengajar mata kuliah 'Kajian Selebritas' pada mahasiswa Fisipol UGM Yogyakarta, Kamis (29/9/2022) siang. (EDUWARA/Dok. UGM)
Setyono, Kampus29 September, 2022 21:42 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Aktris Prilly Latuconsina berkesempatan mengajar mata kuliah 'Kajian Selebritas' pada mahasiswa Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis (29/9/2022) siang. 

Kehadiran Prilly sebagai dosen tamu di UGM merupakan implementasi dari Praktisi Mengajar yang menjadi bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Bertemu dengan mahasiswa semester lima Prodi Ilmu Komunikasi Fisipol UGM, Prilly selama dua jam membawakan materi tentang Selebritisasi dan Selebrifikasi. Materi ini masuk dalam mata kuliah unggulan peminatan Media Entertainment.

"Kehadiran saya bukan karena privilese Prilly Latuconsina ya. Saya mendaftar sesuai prosedur melalui web MBKM dan mendapatkan tawaran mengajar di UGM," katanya.

Selama di depan kelas, Prilly yang juga menjabat sebagai Chief of Marketing and Promotion Sinemaku Pictures, mengungkapkan kebahagiaannya bisa menjadi pengajar dan mengajarkan materi kepada mahasiswa.

Dalam paparannya, aktris alumni London School of Public Relations itu awalnya bercerita tentang pengalaman kerjanya sebagai aktris sejak usia 13 tahun.

"Saya ceritakan bagaimana seorang tokoh bisa melewati selebrifikasi atau indikator selebritas serta contoh kasusnya. Kajian ini sesuai dengan ranah saya," jelasnya.

Kepada awak media di akhir kuliah, Prilly mengapresiasi banyaknya pertanyaan mahasiswa berkisar di behind the screen yang dia alami. 

"Mereka menanyakan soal bagaimana pendapat saya jika ada satu publik figur mendukung satu kasus, tapi saat kasus itu ada, dia diam saja. Kenapa dia diam saja ya," bebernya.

Program Praktisi Mengajar diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2022 untuk mengatasi problem kesenjangan antara keahlian lulusan dan kebutuhan dunia kerja. 

Program itu membuka kesempatan bagi praktisi andal di berbagai bidang untuk mengajar di kelas dan membagikan keterampilan serta pengalaman nyata dari dunia industri. 

Koordinator Praktisi Mengajar UGM Tingkat Universitas, Ganies Riza A, menjelaskan Prilly mengikuti program jangka pendek, sehingga dia hanya mengajar mata kuliah selama dua pertemuan.

"Nanti sekitar Oktober, Prilly akan datang mengajar lagi ke UGM," ucapnya.

Read Next