Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi kampus yang terbanyak menjalin kerja sama dengan pihak luar.
Dalam Sistem Pelaporan Kerja Sama (LAPORKERMA) LLDIKTI, tercatat hingga akhir Maret kemarin UAD telah meneken sebanyak 1.468 kerja sama.
Kepala LLDIKTI V Aris Junaidi memaparkan 1.468 kerja sama yang dijalin oleh UAD meliputi 765 MoU, 492 MoA, dan 211 Implementation Arrangement (IA).
"Data ini kami sampaikan saat evaluasi dan apresiasi atas pelaporan dan pendataan kerja sama oleh perguruan tinggi. UAD menjadi PT dengan kerja sama terbanyak per Maret 2023," kata Aris Junaidi, Jumat (5/5/2023).
Kepala Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional (KKUI) UAD Dwi Santoso, mengatakan pihaknya secara berkelanjutan akan terus meningkatkan kerja sama dalam skema MoA dan IA.
"Karena ini penting pada masa kini dan mendatang untuk fakultas dan program studi (prodi). Tak cukup jika hanya menekan banyak kerja sama, tetapi minim realisasi. Dengan meningkatkan realisasi, sama saja kita mempertahankan MoU," ujarnya.
Perjanjian Kerja Sama (PKS) atau MoA merupakan bentuk implementasi atau realisasi dari Nota Kesepahaman (MoU). Tentu, MoA bersifat lebih mengikat dan terarah. Dengan demikian, MoU tidak menjadi "proyek mangkrak" saja.
Dwi Santoso menjelaskan pihaknya akan lebih selektif dan targetif dalam menjalin kerja sama, terutama pada penentuan mitra. Ini akan berdampak pada pemenuhan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai upaya pemertahanan klaster Mandiri UAD.
"Penting untuk menjalin kerja sama dengan mitra yang berkualitas baik dalam maupun luar negeri, serta PT dengan klaster yang setara," paparnya.
Melalui KKUI dan LPPM, UAD telah menggandeng mitra baik Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) dan non-PTMA, pemerintah, industri, hingga kelompok masyarakat.
Peningkatan kerja sama akan difokuskan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada Masyarakat. Dwi Santoso juga menambahkan 1 aspek lainnya, yaitu Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).