logo

Kampus

Mahasiswa UMM Raih Medali Perak pada Kejuaraan ITF

Mahasiswa UMM Raih Medali Perak pada Kejuaraan ITF
Muhammad Rifqi Athallah, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memperagakan gerakan menendang dalam seni beladiri Taekwondo. (EDUWARA/UMM)
Fathul Muin, Kampus23 Desember, 2021 21:21 WIB

Eduwara.com, MALANG — Muhammad Rifqi Athallah, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih medali perak pada kejuaraan Taekwondo Virtual Tul Championship 2021 yang diselenggarakan International Taekwondo Federations (ITF) Malaysia dan Hongkong pada November hingga awal Desember lalu secara daring.

Rifqi, sapaan akrab Muhammad Rifqi Athallah, menceritakan mengikuti kejuaraan untuk kategori seni merupakan pengalaman pertamanya. Sebelumnya, ia lebih sering mengikuti kompetisi untuk kategori pertarungan.

"Ini menjadi pengalaman yang menarik karena percobaan pertama saya untuk turut serta berlomba di kategori seni," ujar Rifqi, Kamis (23/12/2021).

Dalam perlombaan itu, dia harus merekam semua gerakan taekwondo yang dilakukannya dengan video. Tidak hanya bagaimana melakukan gerakan, tapi dia juga harus memperhatikan teknik pengambilan gambar dengan video agar bisa mendapat hasil yang maksimal.

Menurut dia, ada beberapa halangan yang dihadapi ketika pengambilan gambar. Utamanya, rasa gugup dan kurangnya rasa percaya diri yang sempat dia rasakan. Hal itu berakibat pada pengambilan video yang berulang-ulang. Beruntung, ia tetap sabar melakukannya hingga mampu memperagakan gerakan yang bagus.

"Kejuaraan ini merupakan perlombaan pertama yang saya ikuti secara virtual, apalagi levelnya sudah internasional. Tentu ada rasa gugup dan tidak percaya diri di awal," ungkapnya.

Kompetisi yang dia ikuti kali ini sedikit berbeda dengan kompetisi taekwondo pada umumnya, yang mengikuti aturan World Taekwondo Federation (WTF). Sementara yang ia ikuti adalah kompetisi yang diadakan oleh ITF.

Meski sama-sama taekwondo, kedua aliran ini memiliki perbedaan dan ciri khas masing-masing. ITF memiliki ciri khas dalam memperkuat pertahanan diri sedangkan aliran WTF cenderung kepada serangan.

Mahasiswa asli Malang ini tidak menyangka mampu meraih juara, apalagi melihat persaingan ketat para peserta mancanegara. Dukungan pelatih dan rekan-rekannya menguatkan tekad Rifqi untuk bertahan dan bersaing dengan peserta lain. Diiringi dengan ikhtiar dan do'a, dia berhasil menyabet medali perak di kejuaraan internasional taekwondo ITF.

Dia berharap bisa lebih sering lagi mengikuti kejuaraan, khususnya di kategori seni. Meski ia juga suka dengan kategori pertarungan, namun dalam kategori seni tiap gerakan memiliki filosofi tersendiri. Ada sensasi menyenangkan ketika memperagakan gerakan-gerakan tersebut. 

"Kategori seni juga tidak kalah menarik dengan kategori pertarungan. Semoga kemenangan saya ini bisa memotivasi mahasiswa lain untuk berprestasi," ucapnya. 

Read Next