logo

EduBocil

Kerja Sama Ayah dan Ibu dalam Pengasuhan Anak, Kunci Pencegahan Stunting

Kerja Sama Ayah dan Ibu dalam Pengasuhan Anak, Kunci Pencegahan Stunting
Terbebas dari stunting adalah hak dasar anak yang juga merupakan hak asasi manusia. (EDUWARA/Dok. KB Puspasari)
Redaksi, EduBocil22 Desember, 2021 21:50 WIB

Eduwara.com, JAKARTA -- Cara pandang yang setara dan sikap saling mendukung antara ayah dan ibu dalam pengasuhan merupakan kunci untuk mencegah stunting, selain melalui pemenuhan gizi bagi anak pada 1000 hari pertama kehidupannya.

Hal itu dikatakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Bintang atau Bintang Puspayoga dalam Webinar Nasional ‘Stunting Prevention for Nation’s Next Generation What Youth Can Contribute’ yang dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Anak Sedunia dan Hari Ibu 2021.

“Isu stunting berkaitan erat dengan isu pengasuhan. Peran pengasuhan tidak hanya menjadi urusan perempuan atau ibu saja, namun juga merupakan tugas bagi ayah dan ibu. Mengingat melindungi adalah tugas yang setara dan sejajar antara ayah dan ibu,” kata Bintang, seperti dikutip dalam laman PAUDpedia, Rabu 22/12/2021

Bintang berpesan kepada para ibu dan calon ibu untuk terus menambah pengetahuan dan informasi mengenai pemenuhan gizi anak yang seimbang, serta berkomitmen untuk memberikan ASI eksklusif pada anak. 

“Bagi para ayah, kita harus dapat bersama-sama menyuarakan pentingnya kesetaraan gender dalam pengasuhan. Ayah sebagai kepala keluarga, harus dapat membangun empati, berpartisipasi aktif dalam mengambil keputusan, mempunyai sikap positif, dan juga mempunyai pengetahuan luas tentang pengasuhan anak,” kata Bintang.

Dijelaskan Bintang, salah satu hak anak yang tercantum dalam Konvensi Hak Anak dan Undang-Undang Perlindungan Anak adalah hak untuk mendapatkan standar kesehatan dan perawatan medis terbaik, air bersih, makanan bergizi, dan lingkungan tinggal yang bersih dan aman

"Termasuk terbebas dari stunting adalah hak dasar anak yang juga merupakan hak asasi manusia,” kata Bintang.

Karena itu, Bintang mengajak semua pihak untuk memperkuat komitmen dalam memastikan anak-anak Indonesia dapat terbebas dari stunting di masa depan. 

“Sehat, adalah syarat utama bagi anak untuk dapat meraih mimpi-mimpinya, serta menjadi anak yang cerdas, pintar, dan berkualitas, menuju Indonesia Layak Anak 2030 dan Indonesia Emas 2045,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menegaskan diperlukan aksi nyata dengan melakukan loncatan dalam mengejar target pemerintah untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.

Hasto menyampaikan pentingnya reformasi dan revolusi dalam mencegah dan menurunkan stunting, di antaranya melalui strategi merawat yang sudah lahir dan merawat yang akan lahir. Pada strategi ini fokus dilakukan di masa 1000 hari pertama kehidupan anak. 

Selain itu, memberikan pendampingan kepada pasangan calon pengantin, maupun perempuan calon ibu di masa sebelum kehamilan, selama kehamilan, hingga setelah melahirkan sampai anak menginjak usia dua tahun, proses ini harus dikawal dengan baik.

Read Next