Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Berupaya mengurangi miskonsepsi siswa Sekolah Dasar (SD) terhadap beberapa materi pada mata pelajaran IPA, Nita Prasyama Azhari, akhirnya merancang metode pembelajaran yang lebih mudah diterima dan dimengerti siswa Sekolah Dasar (SD).
Mahasiswa Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini membuat ‘Papan Pencernaanku’, sebuah media pembelajaran yang mampu menyesuaikan metode pembelajaran IPA dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
“Saya menemukan metode pengajaran ‘Papan Pencernaanku’ lewat beberapa riset kecil saat melaksanakan program peningkatan literasi dan numerasi di SD Negeri Tlacap, Kecamatan Pandowoharjo, Sleman,” jelas Nita Prasyama Azhari, dilansir Kamis (7/3/2024).
Saat mendapat tanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran IPA pada program asistensi mengajar, Nita menemukan masih banyak siswa yang memiliki tingkat literasi sains yang rendah.
“Hal ini ditunjukkan dengan miskonsepsi siswa dalam beberapa materi IPA. Saya kerap menemukan siswa yang mengalami miskonsepsi di beberapa materi,” ucapnya.
Berupaya mengatasi permasalahan ini, Nita dan guru mata pelajaran IPA di sekolah tersebut lalu berkolaborasi menyusun strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Kolaborasi ini menghadirkan media pembelajaran IPA pada materi sistem pencernaan manusia.
Saling Berebut
Pembuatan media pembelajaran IPA ‘Papan Pencernaanku’ tersebut melalui beberapa riset kecil, dengan mempertimbangkan minat, karakteristik, dan kebutuhan siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
Kegiatan pembelajaran menggunakan media ini diawali dengan mendemonstrasikan cara penggunaan media di depan siswa, dilanjutkan dengan menjelaskan alur proses pencernaan dan fungsi dari masing-masing organ pencernaan.
Siswa sangat tertarik dan saling berebut untuk mencoba serta mempraktikkan alur sistem pencernaan manusia melalui media pembelajaran papan pencernaan yang dibuat Nita.
“Saat pembelajaran berlangsung, siswa mempraktikkan alur sistem pencernaan manusia dengan gembira. Saya melihat mereka begitu senang dengan media pembelajaran tersebut. Tidak jarang saya juga menyelipkan beberapa pertanyaan untuk menguji pemahaman konsep siswa pada materi terkait,” paparnya.
Untuk mengakhiri proses pembelajaran, dilakukan tes akhir yang mengukur penguasaan siswa terhadap materi dan menunjukkan tingkat literasi sains siswa. Hasilnya, sudah tidak ada miskonsepsi siswa pada materi sistem pencernaan manusia.
Penggunaan media pembelajaran IPA. ‘Papan Pencernaanku’ dalam proses pembelajaran ini mendapat tanggapan positif dari siswa, guru dan kepala sekolah.
“Sangat inovatif, kami membutuhkan media pembelajaran yang seperti ini,” jelas Kepala Sekolah SD Negeri Tlacap Sukirman.