logo

EduBocil

PAUD, Mata Rantai Penting dalam Kehidupan Anak

PAUD, Mata Rantai Penting dalam Kehidupan Anak
Dirjen PAUD Dikdasmen Jumeri membuka kegiatan Evaluasi Bantuan APE untuk Satuan PAUD di Yogyakarta, Jumat (12/11/2021) ((Eduwara.com/Ida Gautama))
Ida Gautama, EduBocil13 November, 2021 10:20 WIB

Eduwarta.com, JOGJA – Keberadaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih dianggap belum penting oleh sebagian masyarakat. Padahal PAUD merupakan sektor penting dalam mata rantai kehidupan anak dalam proses tumbuh kembangnya, hingga kelak dewasa. 

Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD, Dikdas, Dikmen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi Jumeri di depan peserta Evaluasi Bantuan APE dalam Rangka Satuan PAUD Memperoleh Bantuan Sarana Pembelajaran termasuk Alat Permainan Edukatif (APE), di Yogyakarta, Jumat (12/11/2021).

“Masih ada yang menganggap PAUD itu bukan hal penting. PAUD-nya ditunda aja, nanti setelah punya uang. Atau, nanti saja kalau sudah dekat-dekat masuk SD. Yang dibutuhkan hanya sertifikat PAUD-nya karena ada beberapa sekolah yang mensyaratkan sertifikat PAUD dalam penerimaan siswa baru,” kata Jumeri sembari memaparkan sejumlah contoh peristiwa yang terjadi di masyarakat.

Karena itu, lanjut Jumeri, kampanye PAUD menjadi hal penting, yang harus terus menerus disuarakan dan digalakkan. PAUD adalah jenjang paling sulit karena menjadi pondasi dan bekal untuk menata masa depan anak, terutama dalam penanaman karakter, kemandirian dan nilai-nilai baik.

“Betapa panjangnya proses menyiapkan SDM yang berkualitas. Karakter, pendidikan itu tidak bisa instan. Karena itu, pastikan anak mendapat layanan PAUD terbaik, melalui PAUD Holistik Integratif dan berkualitas. Dan, banggalah menjadi pengasuh PAUD karena Anda berkesempatan mendidik, membimbing dan menanamkan pondasi karakter pada mata rantai kehidupan anak,” paparnya.

Sebelumnya, Direktur PAUD Muhammad Hasbi menyampaikan bahwa pada tahun 2021 terdapat 4100 satuan PAUD yang menerima bantuan APE. 

“E-proposal yang masuk dari 25000 satuan PAUD. Semuanya tidak bisa kami layani karena kuota bantuan APE pada tahun 2021 hanya tersedia untuk 4100 satuan APE. First come first served, siapa yang cepat dan memenuhi persyaratan, itulah yang diberi bantuan,” paparnya.

Hasbi menambahkan, bantuan APE ini berikan kepada satuan PAUD, baik yang dikelola masyarakat secara mandiri maupun oleh organisasi mitra. Bantuan APE ini telah diserahkan seluruhnya kepada satuan PAUD secara bertahap, sejak beberapa bulan lalu.

Kegiatan Evaluasi Bantuan APE ini diselenggarakan secara hybrid dan diikuti oleh 945 satuan PAUD dari seluruh Indonesia, yang 100 di antaranya berasal dari Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur dan akan mengikuti kegiatan secara luring hingga Minggu (14/11/2021). 

Dalam kesempatan tersebut, juga disosialisasikan tentang aplikasi Paudpedia yang dikembangkan oleh Direktorat PAUD Kemdikbudristek pada tahun 2020. Aplikasi  ini bertujuan untuk memberikan informasi terkini tentang PAUD yang dibutuhkan oleh pendidik, orangtua maupun pegiat PAUD.

Read Next