
Bagikan:

Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Sejumlah perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bergerak cepat merespons bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera dan Aceh. Sebagai bentuk solidaritas, berbagai kampus memberikan skema bantuan mulai dari pembebasan biaya kuliah (UKT/SPP), bantuan biaya hidup, hingga dukungan psikologis bagi mahasiswa yang terdampak.
Rektor UMY, Achmad Nurmandi, menegaskan bahwa mahasiswa dengan dampak kerusakan berat, seperti kehilangan rumah atau sumber penghasilan orang tua, berpeluang mendapatkan pembebasan biaya hingga lulus.
"Jika kondisi mereka sangat parah, kita usahakan minimal satu semester gratis. Dalam kasus tertentu yang memang sangat berat, bisa saja hingga mereka selesai kuliah," ujar Nurmandi pada Selasa (16/12/2025).
Langkah serupa diambil Universitas Islam Indonesia (UII) yang menyalurkan bantuan berlapis. UII mengkategorikan bantuan menjadi kategori ‘Berat’ dan ‘Sangat Berat’. Mahasiswa kategori sangat berat mendapatkan pembebasan SPP hingga lulus serta tunjangan biaya hidup Rp 400 ribu per bulan selama tiga bulan. Sedangkan mahasiswa dengan kategori berat mendapatkan pembebasan SPP satu tahun dan bantuan biaya hidup Rp 300 ribu per bulan.
Universitas Gadjah Mada (UGM) dan UIN Sunan Kalijaga juga telah menyiapkan skema keringanan UKT pada semester mendatang serta bantuan biaya di luar UKT. UPN Veteran Yogyakarta juga memastikan pembebasan UKT Semester Genap Tahun Akademik 2025/2026 bagi mahasiswa terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera dan Aceh.
Layanan Konseling
Sedangkan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) juga memberikan potongan biaya kuliah sebesar Rp 2,5 juta serta kupon makan bagi 96 mahasiswa. Universitas ’Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta memberikan bantuan biaya hidup dan peralatan penelitian bagi mahasiswa tingkat akhir. Sedangkan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) membuka opsi cicilan biaya pendidikan yang fleksibel.
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta mengambil langkah komprehensif dengan menyediakan layanan konseling melalui Pusat Layanan Disabilitas dan Konseling (PUSDEKA) untuk menjaga kesehatan mental mahasiswa. UNU juga menggalang dana melalui LAZISNU untuk disalurkan secara transparan.
Tak hanya bantuan materi di dalam kampus, UNISA Yogyakarta secara resmi memberangkatkan tim relawan kesehatan ke Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada Selasa (16/12/2025). Tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa lintas disiplin (Kedokteran, Keperawatan, Gizi, dan sebagainya) akan bertugas selama 15 hari untuk melakukan pemeriksaan kesehatan holistik dan penyaluran obat-obatan.
"Tim akan melakukan rapid assessment kesehatan bagi kelompok rentan dan mendirikan posko darurat di lokasi pengungsian," jelas Joko Murdiyanto, selaku Ketua Tim Pelaksana PKM UNISA Yogyakarta.
Sedangkan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) hingga saat ini juga dikabarkan masih terus melakukan pendataan untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran sesuai tingkat kerugian yang dialami mahasiswa.