logo

Gagasan

Peringatan 77 Tahun PGRI, Presiden Dorong Guru Tingkatkan Kapasitas

07 Desember, 2022 02:55 WIB
Peringatan 77 Tahun PGRI, Presiden Dorong Guru Tingkatkan Kapasitas
Presiden Joko Widodo dalam Puncak Peringatan HUT Ke-77 PGRI dan HGN Tahun 2022, Sabtu (3/12/2022) di Semarang. (EDUWARA/Istimewa)

Eduwara.com, SOLO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi peran besar para guru dalam mendidik putra-putri Indonesia di tengah segala keterbatasan akibat pandemi Covid-19

Dalam Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022, Sabtu (3/12/2022) di Semarang, dia mendorong para guru untuk meningkatkan kapasitas agar dapat mencetak sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul.

“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, terima kasih atas kerja keras Bapak-Ibu guru semuanya saat pandemi, dan terima kasih telah mengawal masa depan anak-anak kita selama pandemi dan terima kasih telah mengawal masa depan bangsa, negara lewat pendidikan kepada anak didik kita,” ujar Jokowi seperti dilansir Eduwara.com, Selasa (6/12/2022) dari laman Direktorat PAUD.

Di tengah arus perubahan yang sangat cepat, sambung dia, para guru dituntut untuk meningkatkan kapasitas, mampu beradaptasi dengan teknologi pendidikan yang semakin canggih, serta menguasai pengetahuan yang baru. Selain itu juga menguasai keterampilan yang baru yang relevan dengan tantangan dan kebutuhan dunia yang berubah sekarang ini sangat cepat sekali.

Tiga Komponen

Secara rinci Presiden menyampaikan sejumlah komponen dari SDM unggul. Komponen pertama adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan keterampilan teknis yang relevan dengan perkembangan zaman. 

Presiden menyebutkan, saat ini para guru diberikan kebebasan agar bisa beradaptasi dengan perubahan zaman yang sangat cepat.

“Guru pun harus selalu meng-update informasi. Dan, proses yang terpenting dalam pengajaran menurut saya saat ini adalah bagaimana proses pengajaran itu agar anak memiliki daya kritis yang baik, sehingga fleksibilitas itu diperlukan. Tidak kaku, harus fleksibel, karena ilmunya berkembang sangat cepat sekali,” ujar dia.

Komponen kedua, lanjut dia, mentalitas dan karakter. Jokowi menekankan sikap santun, jujur, budi pekerti yang baik, peduli terhadap sesama, kerja keras, dan mampu bergotong-royong semakin penting untuk diajarkan dan harus terus dibangun.

“Karakter kebangsaan yang kuat, karakter yang Pancasilais, yang moderat, yang toleran, yang tahu mengenai Bhinneka Tunggal Ika, ini juga adalah sebuah keharusan,” tutur dia.

Komponen ketiga yakni kesehatan jasmani. Jokowi menilai, penguasaan ilmu dan keterampilan yang tinggi yang dimiliki oleh peserta didik akan menjadi sia-sia jika kondisi fisik dan mentalnya tidak sehat.

“Saya ingin mengingatkan untuk kita semuanya, tugas kita adalah mencetak SDM yang unggul, yang unggul prestasi akademiknya, yang unggul keterampilannya, tetapi juga yang unggul karakter sosial dan kebangsaannya, dan unggul pula kesehatan raganya, harus komplet. Ini tugas berat Bapak-Ibu semuanya,” pungkas dia. (K. Setia Widodo/*)

Read Next