Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, KARANGANYAR—Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Karanganyar melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun, Rabu-Kamis (12-13/1/2022) di madrasah itu.
Kepala MIN 1 Karanganyar, Suyamto, mengatakan pelaksanaan vaksin bekerja sama dengan Kodim Karanganyar dan Puskesmas Tasikmadu.
"Alhamdulillah vaksinasi berjalan lancar. Kemarin kelas I-III, sedangkan hari ini untuk kelas IV-VI. Keseluruhan yang divaksin yaitu 630 siswa, sudah ada sembilan siswa yang vaksinasi mandiri," kata dia ketika diwawancarai Eduwara.com, Kamis (13/1/2022) di sela-sela kegiatan berlangsung.
Menurut dia, vaksinasi bagi siswa MIN 1 Karanganyar itu merupakan vaksinasi tahap pertama. Namun setiap tahun sudah dilakukan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Kegiatan BIAS terakhir dilaksanakan pada Desember 2021. Vaksinasi Covid-19 tersebut juga dalam rangka memenuhi SKB empat Menteri terkait pelaksanaan PTM 100%.
"Guna melaksanakan PTM 100 persen, semuanya harus tervaksin, baik siswa maupun tenaga pendidik. Tetapi terkait pelaksanaan PTM kami harus menunggu kebijakan daerah. Sekarang kebijakan Kabupaten Karanganyar baru mengizinkan 50 persen," jelas dia.
Panitia vaksinasi MIN 1 Karanganyar, Sulistyono menerangkan pemberitahuan vaksin sudah diterima sejak satu setengah bulan yang lalu. Kemudian persiapan vaksin di madrasah itu dilakukan dua pekan sebelumnya.
"Kami sudah menyiapkan lokasi, pemberitahuan kepada orang tua, dan alat-alat yang dibutuhkan. Vaksin yang digunakan yaitu Sinovac," ujar Sulistyono yang juga menjadi Ketua UKS MIN 1 Karanganyar.
Dia menambahkan orang tua siswa mayoritas setuju adanya vaksinasi Covid-19, tetapi ada satu yang menolak. Terkait penolakan itu, Sulistyono menuturkan pihak madrasah tidak berani memaksa.
"Kami tidak berani memaksa karena terkait dengan keyakinan. Jika dari orang tua tidak menghendaki ya sudah. Kalau ada apa-apa bukan tanggung jawab madrasah, tetapi orang tua" tambah dia.
Di sisi lain, salah salah satu orang tua siswa, Tatik mengatakan selain menjaga antibodi, vaksinasi juga menjadi syarat PTM 100 persen.
"Ya bersyukur lah, katanya kalau sudah divaksin boleh PTM 100 persen. Kalau saat ini kan masih 50 persen dan waktunya hanya dua jam. Ibaratnya yang mengantar baru sampai rumah sudah harus menjemput lagi. Harapannya bisa masuk seperti dulu," kata dia.
Sementara itu, salah seorang murid kelas IV C, Thofail mengaku tidak takut untuk vaksin. Dia mengatakan setelah vaksin pertama, juga akan mengikuti vaksin ke-2 kelak. (K. Setia Widodo)