logo

Sekolah Kita

PTM Terbatas Dimulai, SMPN 5 Solo Terapkan Sistem Ganjil Genap

PTM Terbatas Dimulai, SMPN 5 Solo Terapkan Sistem Ganjil Genap
Situasi pembelajaran tatap muka secara terbatas SMPN 5 Solo, Selasa (4/12/2022). (Eduwara.com/K. Setia Widodo)
Redaksi, Sekolah Kita04 Januari, 2022 21:08 WIB

Eduwara.com, SOLO—Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas sudah memasuki hari kedua. Pada Senin (3/1/2022) seluruh satuan pendidikan melakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan sistem masing-masing sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

PTM terbatas juga dilakukan SMPN 5 Solo di saat pandemi Covid-19 ini. Sekolah yang bertempat di jalan ring road Mojosongo itu masih memberlakukan sistem yang sama seperti semester ganjil.

"Memang kami sudah membaca SKB (surat keputusan bersama) empat Menteri yang harus PTM 100%. Tapi untuk teknis kami tetap menunggu dari dinas. Maka selama sepekan ini masih menggunakan pola PTM yang sama seperti semester sebelumnya," jelas Kepala Sekolah SMPN 5 Solo, Drs. Joko Setyo Budi Wibowo.

Kemudian dia menuturkan kegiatan PTM sekolah itu sudah berada di standar paling atas untuk kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas yaitu fase ke-3. "Fase ke-3 berarti pembelajaran dilakukan selama enam jam pelajaran dengan istirahat sekali. Seluruh tingkat kelas dimulai pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB dengan kapasitas 50%. Untuk 50% lainnya menggunakan platform Google Classroom," ujar dia saat diwawancarai Eduwara.com di ruang kerjanya, Selasa (4/1/2022).

Situasi pembelajaran tatap muka secara terbatas di luar ruangan di SMPN 5 Solo, Selasa (4/12/2022). (Eduwara.com/K. Setia Widodo)

 

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum, Sri Wahyuni, S.Pd. menjelaskan SMPN 5 Solo menggunakan sistem ganjil genap untuk kehadiran siswa.

"Kami menggunakan sistem ganjil genap. Kemarin hari pertama yang masuk siswa yang bernomor presensi ganjil. Sekarang gantian yang genap, begitupun selanjutnya. Sistem ini kami lakukan setelah ujian tengah semester ganjil," kata dia.

Pendidikan Karakter

Selain itu, setiap mata pelajaran dilakukan selama 40 menit. Sebelum mata pelajaran dimulai, dilakukan pendidikan karakter selama 20 menit.

"Pendidikan karakter meliputi menyanyikan Indonesia Raya, berdoa, pendidikan Pancasila, pembacaan profil pelajar Pancasila, dan kegiatan literasi. Untuk siswa yang beragama Islam membaca Al-quran sedangkan yang Katholik dan Kristen ada pendidikan agama," jelas Wahyuni.

Sementara itu, Staf Urusan Kurikulum, Arief Prehatmoko, S.Pd, menjelaskan ada treatment khusus bagi siswa yang nilai rapornya masih kosong.

Situasi pembelajaran tatap muka secara terbatas SMPN 5 Solo, Selasa (4/12/2022). (Eduwara.com/K. Setia Widodo)

 

"Yang masih memiliki tunggakan nilai, siswa kami arahkan untuk segera menemui guru yang bersangkutan. Apalagi bagi kelas IX karena waktu mereka tinggal sebentar," jelas dia yang juga menjadi ketua tim IT SMPN 5 Solo.

Terkait persiapan ujian, pihak sekolah belum bisa menerapkan penambahan waktu belajar mengajar bagi kelas IX. Hal tersebut dikarenakan menunggu kebijakan dari dinas, Wali Kota, dan juga orang tua siswa.

"Saat ujian, sekolah memberi fasilitas bagi siswa yang mengalami kendala. Misalnya siswa yang di rumah hanya ada satu HP dan dipakai orang tuanya untuk bekerja, kami minta untuk ke sekolah menggunakan fasilitas laboratorium komputer. Juga bagi yang terkendala kuota bisa ke sini menggunakan fasilitas Wi-fi sekolah. Selain untuk ujian, fasilitas tersebut juga berlaku ketika kegiatan belajar mengajar," ujar dia. (K. Setia Widodo)

Editor: Riyanta

Read Next