logo

Kampus

1.077 Lulusan UIN Sunan Kalijaga Diminta tak Kuatirkan AI

1.077 Lulusan UIN Sunan Kalijaga Diminta tak Kuatirkan AI
UIN Sunan Kalijaga melepas 1.077 lulusannya dalam acara wisuda periode III tahun akademik 2023/2024, yang diselenggarakan dalam dua hari, Selasa dan Rabu (14-15/5/2024), di Kampus UIN Sunan Kalijaga. Ke-1.077 lulusan tersebut, terdiri dari 743 orang lulusan Sarjana (S1), 316 orang lulusan Magister (S2), dan 18 orang lulusan Program Doktor (S3). (EDUWARA/Dok. UIN Sunan Kalijaga)
Setyono, Kampus14 Mei, 2024 17:31 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Al Makin, meminta mahasiswa yang telah lulus untuk tidak mengkhawatirkan perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence-AI). Sebab, AI adalah alat manusia, untuk memudahkan urusan manusia, dan membantu kerja lebih cepat.

UIN Sunan Kalijaga menggelar acara wisuda periode III tahun akademik 2023/2024 bagi 1.077 mahasiswanya, yang terdiri dari 743 orang lulusan Sarjana (S1), 316 orang lulusan Magister (S2), dan 18 orang lulusan Program Doktor (S3). Dibagi dalam dua hari, pada Selasa (14/5/2024), diwisuda 549 orang diwisuda dan pada Rabu (15/5/2024) ,sebanyak 528 orang diwisuda.

“Ada 18 orang berhasil mendapatkan predikat sebagai lulusan terbaik, tercepat dari tiap fakultas untuk program S1, S2 dan S3,” kata Makin, Selasa (14/5/2024).

Dalam pesannya, Makin mengatakan saat ini masih ramai dibicarakan kecerdasan mesin bikinan manusia yang membuat takut semua. Kekhawatiran bahwa AI menjadi merdeka, seperti manusia, dan akhirnya mandiri dan melawan manusia.

Paling tidak AI akan menjadi pesaing manusia, dan menang melawan manusia yang menciptakannya. Padahal mesin tersebut bukan manusia, tetapi manusia yang membuat kecerdasan itu.

Al Makin mengajak para lulusan UIN Sunan Kalijaga untuk tidak khawatir. Karena manusia sudah berkali-kali mengalami revolusi dan mengubah masyarakat manusia itu sendiri. Manusia dalam sejarahnya sudah mengalami perubahan-perubahan yang melahirkan dan menghancurkan peradaban manusia. 

“Dua ribu tahun yang lalu, manusia mengalami revolusi, yaitu agama yang menyatukan manusia. Agama yang melampaui etnis, kerajaan, pulau, dan benua. Agama monoteis, satu Tuhan, menjadi penyatu manusia dunia,” jelasnya.

Semua, kata Makin, tidak perlu dikhawatirkan. Karena AI dan semua teknologi tidak bisa berpikir, tidak bisa berimajinasi, tidak bisa berjalan sendiri, dan tidak bisa mandiri dan tidak merdeka.

“Manusialah yang mengoperasikan dan manusialah yang mengatur. Manusia berpikir, manusia berimajinasi, dan manusia yang mengatur. Dan tugas manusia adalah berpikir, mengatur, dan membuat AI bermanfaat,” paparnya. 

Manusia pulalah yang bisa membedakan buruk dan baik, hanya manusia yang bisa merasa berdosa, memaafkan, menyesal, dan berjanji akan memperbaiki diri. Hanya manusia yang bisa optimis, sedih, gembira, AI tidak.

AI adalah alat manusia, memudahkan urusan manusia, dan kerja lebih cepat. Maka gunakan AI sebaik baiknya untuk kesejahteraan umat manusia dan kelestarian alam semesta, demikian ajak Al Makin.

Pada wisuda UIN Sunan Kalijaga, mahasiswa Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga, Fahrul Nurkolis, dinyatakan sebagai wisudawan terbaik tercepat, setelah menempuh pendidikan selama 3 tahun 7 bulan.

Selain prestasi akademik, Fahrul memiliki prestasi karya tulis dimana karyanya tercatat dalam portal international journal dan 77 karya ilmiah bereputasi (scopus). 

Read Next