logo

Kampus

14 Mahasiswa UMC Dapat Beasiswa Summer Exchange ke Asia University

14 Mahasiswa UMC Dapat Beasiswa Summer Exchange ke Asia University
Sebagian mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) yang memperoleh beasiswa program Summer Exchange Tahun 2022 ke Asia University, Taiwan. (EDUWARA/Istimewa)
Fathul Muin, Kampus07 Februari, 2022 01:04 WIB

Eduwara.com, CIREBON — Sebanyak 14 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) memperoleh beasiswa program Summer Exchange Tahun 2022 ke Asia University, Taiwan. 

Kepala Lembaga Kerja Sama-Kantor Urusan Internasional (LK-KUI) UMC, M Azka Maulana, mengatakan 14 mahasiswa yang lolos program dan diberangkatkan ke Taiwan itu merupakan hasil implementasi partnership UMC dan Asia University. 

Asia University menempati ranking 54 di dunia, nomor 7 di Taiwan, nomor 3 untuk perguruan tinggi swasta, dan nomor 1 untuk perguruan tinggi swasta non medical/kedokteran di Taiwan. 

Asia University mengalami kenaikan ranking yang sangat signifikan. Tahun lalu, Asia University menempati peringkat 87 di dunia dan pada tahun ini naik 33 tingkat menjadi ranking 54. 

Azka bersyukur karena lembaga yang dipimpinnya telah berhasil meningkatkan jumlah students mobility dalam program International Credit Transfer yang pada 2021 mengirimkan 10 mahasiswa. 

"Alhamdulillah, pandemi ini memberikan nutrisi semangat berprestasi, terlebih di tahun 2022 ini," ucap Azka yang juga dosen Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) UMC dalam keterangan resminya, Sabtu (5/2/2022).

Sebanyak 14 mahasiswa yang diseleksi oleh LK-KUI merupakan mahasiswa pilihan yang berhasil lolo tes TOEFL dan sebagai perwakilan negara pada ajang tahunan Students Mobility Award.

"Insya Allah, di semester ganjil akan ada lagi, baik melalui mekanisme hibah kementerian maupun mekanisme hubungan bilateral antar universitas," ujarnya.

Demi meningkatkan review, asesmen dan penilaian UMC di mata dunia, kata dia, maka LK-KUI berupaya menindaklanjuti berkas-berkas MoU yang sudah dibuat dengan universitas luar negeri bereputasi unggulan. 

Selanjutnya, LK-KUI berkoordinasi dengan Wakil Rektor I dan III untuk melakukan assesmen, utamanya adalah melihat kemampuan adaptasi, curiosity dan bahasa Inggris mahasiswa yang layak mengikuti program kredit transfer ke universitas top dunia. 

Azka menyampaikan, saat ini LK-KUI UMC terus berbenah memperbaiki sistem dan tata kelola. Pada hakikatnya, kehadiran LK-KUI adalah untuk menjembatani dan memfasilitasi kerja-kerja Tri Dharma dosen di level internasional. 

"Maka, pada tahun depan, target kami bisa memaksimalkan seluruh MoU yang masih aktif untuk dilakukan implementasi di tahun depan dalam bidang penelitian, pengabdian dan pengajaran," ungkap Azka.

Dia berharap, LK-KUI UMC dapat terus mendapat penguatan lembaga dari rektorat sehingga lembaga ini mampu menebar manfaat seluas-luasnya bagi sivitas akademika UMC. 

Read Next