logo

EduBocil

15 Ribu Desa di Indonesia Belum Memiliki Satuan PAUD

15 Ribu Desa di Indonesia Belum Memiliki Satuan PAUD
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak Perempuan dan Pemuda, Kemenko PMK, Femmy Eka Kartika Putri dalam Webinar Nasional Seri II: Panduan dan Praktik Baik Implementasi Layanan PAUD HI, yang diselenggarakan oleh Kemenko PMK, Rabu (9/3/2022). (Youtube Kemenko PMK)
Redaksi, EduBocil11 Maret, 2022 00:30 WIB

Eduwara.com, JAKARTA - Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran krusial dalam menentukan kualitas generasi penerus bangsa. Namun saat ini, setidaknya masih ada 15 ribu desa di Indonesia belum memiliki satuan pendidikan tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak Perempuan dan Pemuda, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Femmy Eka Kartika Putri dalam Webinar Nasional Seri II: Panduan dan Praktik Baik Implementasi Layanan PAUD HI, Rabu (9/3/2022).

Femmy melanjutkan, Indonesia harus melakukan pembangunan besar-besaran satuan PAUD dengan layanan PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.

“Kita harus fokus memperbaiki SDM mulai dari siklus yang pertama, yaitu 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) karena merupakan siklus yang pertama dan utama. Hal ini merupakan salah satu kunci agar SDM Indonesia berkualitas. Untuk itu, investasi pembangunan SDM difokuskan pada 1000 HPK sampai anak siap untuk sekolah, agar tahap perkembangan anak selanjutnya tidak terhambat," kata Femmy dalam siaran pers yang dilansir Eduwara.com, Kamis (10/3/2022) dari laman web Kemenko PMK.

Lebih lanjut, Femmy mengatakan, kesehatan, gizi, simulasi otak, dan pengasuhan maupun perlindungan anak menentukan perkembangan anak tahap selanjutnya. Lantaran hal tersebut, Femmy mengajak pemerintah daerah dan bunda PAUD serta para peserta webinar untuk kembali merevitalisasi investasi SDM Indonesia. 

“Yang terpenting adalah, mulai dari 1000 hari pertama kehidupan anak sampai masuk ke jenjang SD harus diperhatikan. Kita juga harus melengkapi desa dengan satuan PAUD yang sudah terintegrasi dengan layanan PAUD HI dan layanan lain yang dibutuhkan anak usia dini,” tegas dia.

Siapkan Generasi Emas 2045

Dalam menyiapkan Generasi Emas 2045, layanan PAUD HI memberikan kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling berkait secara simultan dan sistematis sehingga anak dapat tumbuh kembang secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan usianya.

“Tidak hanya memberikan satu layanan pendidikan saja, tetapi satuan PAUD yang sudah menjadi layanan PAUD HI mencakup kebutuhan yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi serta pola perngasuhan dan perlindungan anak,” jelas Femmy.

Strategi PAUD HI di antaranya adalah pemberdayaan masyarakat dengan memberikan layanan bimbingan perkawinan kepada calon pengantin. Hal ini bertujuan agar memiliki pengetahuan tentang kehidupan berkeluarga yang baik sehingga anak-anaknya sehat lahir batin. 

Tidak hanya itu penguatan dan penyelarasan landasan hukum serta peningkatan advokasi, komitmen, koordinasi, dan kerjasama antar instansi, pemerintah, lembaga penyelenggaraan layanan, dunia usaha, dan organisasi terkait mutlak diperlukan.

Terwujudnya PAUD HI yang berkualitas adalah kerja bersama semua pihak. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan kompetensi kader, masyarakat, penyelenggara, dan tenaga pelayanan merupakan bagian dari strategi PAUD HI.

Untuk memenuhi kebutuhan esensial anak (kebutuhan gizi, pendidikan, moral) yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi, layanan PAUD HI ini sebaiknya terintegrasi mulai dari fasilitas kesehatan, Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB), PAUD.

“Yang penting adalah komitmen kita bersama agar anak-anak kita betul-betul tumbuh kembangnya optimal. Karena mereka akan menjadi Generasi Emas 2045,” pungkas dia. (*/K. Setia Widodo)

Read Next