logo

Art

60 Siswa SMPN Kota Solo Tampil dalam Pertunjukan Wayang Orang

60 Siswa SMPN Kota Solo Tampil dalam Pertunjukan Wayang Orang
Pertunjukan wayang orang dalam rangka Panggung Siswa Bercerita dengan lakon Pendadaran Siswa Merdeka oleh siswa-siswi perwakilan 15 SMPN Kota Solo, Kamis (25/8/2022) di Gedung Wayang Orang Sriwedaro Solo. (EDUWARA/K Setia Widodo)
Redaksi, Art26 Agustus, 2022 00:10 WIB

Eduwara.com, SOLO – Sekitar 60 siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Solo menampilkan pertunjukan wayang orang bertajuk Pendadaran Siswa Merdeka, Kamis (25/8/2022) di Gedung Wayang Orang Sriwedari Solo.

Mereka tergabung dalam program Panggung Siswa Bercerita yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan.

Pendadaran Siswa Merdeka bercerita mengenai lima Pandawa dan 100 Kurawa ketika menempuh pendidikan di Sokalima dengan seorang guru bernama Resi Durna. Raja Hastina, Drestarastra menginginkan mereka semua untuk unjuk kebolehan guna membuktikan hasil pembelajaran dalam ajang Astra Darma Karya.

Koordinator Paguyuban Seniman Wayang Orang Solo, Agus Prasetyo dalam sambutannya mengatakan para siswa yang terlibat berasal dari 15 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Solo, di antaranya SMPN 1, SMPN 2, SMPN 11, dan SMPN 24.

“Latihan dilakukan kurang lebih selama dua bulan. Yang perlu diapresiasi dari Panggung Siswa Bercerita dalam bentuk wayang orang remaja adalah seluruh peserta, baik peraga wayang, pengrawit, swarawati dilakukan oleh siswa-siswi SMP,” ujar Agus Prasetyo.

Agus mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbusristek, khususnya kepada Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan yang telah menyiapkan edukasi budaya bagi siswa sejak dini.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta menuturkan program Panggung Siswa Bercerita merupakan salah satu bagian dari Gerakan Seniman Masuk Sekolah. Menurut dia, hal tersebut selaras dengan implementasi Kurikulum Merdeka, di mana salah satu tujuannya adalah para siswa belajar hal-hal esensial dan yang terpenting merasa senang.

“Insya Allah akan kami lanjutkan karena ini adalah hal yang bagus, baik untuk pendidkan karakter maupun menggali potensi bagi siswa. Apalagi Kota Solo adalah Kota Budaya. Bayangkan, kita punya gedung wayang orang seperti ini. Jadi anak-anak harus terbiasa dan senang masuk ke sini,” tegas dia.

Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Budi Gunawan mengungkapkan Gerakan Seniman Masuk Sekolah merupakan wujud kolaborasi.

“Sebanyak 15 SMP bisa berkolaborasi melalui Gerakan Seniman Masuk Sekolah ini kan menjadi sesuatu yang penting. Lewat kesenian bisa latihan kolaborasi, percaya diri, dan lainnya,” kata dia.

Budi menambahkan, Gerakan Seniman Masuk Sekolah tidak hanya diselenggarakan di Solo. Gerakan tersebut sudah dilakukan di berbagai wilayah Indonesia yang melibatkan sekitar 1.000 seniman untuk belajar bersama siswa.

“Jadi Gerakan Seniman Masuk Sekolah menyukseskan program Merdeka Belajar. Sehingga belajar lebih menyenangkan dan seni menjadi salah satu salurannya. Mudah-mudahan kegiatan ini dilanjutkan, para siswa yang terlibat juga digiatkan di sekolah masing-masing” ujar dia. (K. Setia Widodo)

Read Next