logo

Bisnis

Program PHBS Sudah Jangkau 12 Juta Anak di 49 Ribu Institusi Pendidikan

Program PHBS Sudah Jangkau 12 Juta Anak di 49 Ribu Institusi Pendidikan
Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Direktur PT Unilever Indonesia Enny Hartati (berbatik) saat berkampanye mengenai pola hidup di sekolah melalui program PHBS. (EDUWARA/Humas Unilever Indonesia)
Setyono, Bisnis25 Agustus, 2022 21:40 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Digulirkan sejak 2016, Program Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang digagas Unilever Indonesia telah menjangkau 12 juta anak di lebih dari 49 ribu sekolah dan pesantren se-Indonesia. Tahun ini ditargetkan 1,9 juta anak di 11.000 sekolah dan pesantren.

Dalam rilis pada Kamis (25/8/2022), Direktur PT Unilever Indonesia Enny Hartati Sampurno menyatakan program PHBS adalah sebuah program tentang pendidikan kesehatan yang diberikan pada anak sejak dini.

"Unilever Indonesia percaya kesehatan anak adalah modal utama bagi pembangunan bangsa. Sejak 2016 kami menggagas 'Program Sekolah & Pesantren Sehat' yang bertujuan mengajak, melatih dan membiasakan PHBS pada anak-anak sejak dini," katanya.

Di tengah ancaman Covid-19 dan sejumlah wabah penyakit menular lainnya, Enny mengatakan hal tersebut membutuhkan kewaspadaan dari semua pihak, terutama dalam upaya melindungi kesehatan anak. Hal ini mengingat sistem imunitas tubuh mereka belum berkembang sempurna. Namun, di tengah tantangan kesehatan yang ada, penerapan PHBS menjadi semakin penting.

Program ini tidak hanya memberikan fasilitas pendukung bagi sekolah, tetapi juga membekali guru dan siswa beragam pelatihan sehingga muncul pemahaman dan dan mampu menerapkannya di sekolah serta rumah.

"Upaya ini sejalan dengan agenda pemerintah dalam menggalakkan kampanye Sekolah Sehat. Sejak 2019 kami telah memiliki perjanjian kerja sama dengan Kemendikbudristek dalam melakukan sosialisasi PHBS ke ribuan sekolah dasar dan pesantren," katanya.

Kepada para pendidik, Enny menyatakan pihaknya memberikan modul pembelajaran yang terdiri dari edukasi Covid-19 dan protokol kesehatan, edukasi cuci tangan pakai sabun, pedoman 'Isi Piringku' dan pola hidup sehat, edukasi sikat gigi pagi dan malam, edukasi kebersihan kamar mandi dan toilet, dan edukasi pemilahan sampah.

'Kami percaya, penanaman PHBS di lingkungan sekolah menjadi kebutuhan mutlak untuk melindungi anak dari berbagai risiko penyakit yang mengintai," ucapnya.

Dengan rutin mengajarkan kebiasaan menjaga kebersihan diri, mencukupi kebutuhan nutrisi harian, dan memelihara lingkungan yang sehat, maka anak siap beraktivitas dan berprestasi secara optimal.

Modul pembelajaran diberikan lewat Training of Trainers (TOT) ke para guru dan dokter kecil dari masing-masing sekolah. TOT tahun ini diadakan selama bulan Agustus hingga September di 83 kota dan kabupaten di 13 provinsi.

Program tersebut kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Peer-to-peer education, yang mendorong para guru dan dokter kecil menjadi agent of change dengan meneruskan edukasi pada teman sebaya.

Read Next