logo

EduBocil

Aplikasi Edugraph, Membantu Anak Disgrafia dapat Menulis

Aplikasi Edugraph, Membantu Anak Disgrafia dapat Menulis
Aplikasi inovasi edukasi digital Edugraph (Education for Dysgraphia). Aplikasi ini untuk membantu anak penderita disgrafia agar dapat menulis. (EDUWARA/Humas UNY)
Setyono, EduBocil25 Januari, 2022 19:37 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Tiga mahasiswa program studi Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merancang dan mengembangkan aplikasi inovasi edukasi digital bernama Edugraph (Education for Dysgraphia).

Aplikasi ini untuk membantu anak penderita disgrafia agar dapat menulis. Aplikasi digagas digagas oleh Alim Tegar Wicaksono, Ikhwan Inzaghi Siswanto dan Maria Bernadetha Charlotta Wonda Tiala.

Disgrafia merupakan satu bentuk kesulitan belajar yang ditandai kesulitan mengungkapkan pemikiran dalam komposisi tulisan. Pada umumnya, istilah disgrafia digunakan untuk mendiskripsikan tulisan tangan yang sangat buruk.

"Anak-anak yang memiliki disgrafia mungkin menulis dengan sangat pelan. Hasil tulisan mereka bisa jadi sangat tak terbaca, dan mereka mungkin melakukan banyak kesalahan ejaan karena ketidakmampuan mereka untuk memadukan bunyi dan huruf," kata Alim Tegar Wicaksono, Selasa (25/1/2022).

Sering kali gejala disgrafia terjadi saat anak pertama kali berinteraksi dengan huruf, yaitu ketika anak berumur sekitar enam tahun atau ketika anak duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Jika dibiarkan, kesulitan belajar disgrafia akan mempengaruhi proses edukasi yang dalam hal ini penting karena merupakan fondasi yang membentuk dan mengembangkan tiap-tiap individu, khususnya pada aspek knowledge, skills, values, morals, beliefs dan habits.

Biasanya dibutuhkan metode khusus seperti Remidi atau pemberian bantuan pada kemampuan dasar menulis seperti bagaimana cara mengepalkan tangan, menggerakkan pergelangan, siku, dan lain sebagainya.

Alim Tegar Wicaksono, Ikhwan Inzaghi Siswanto dan Maria Bernadetha Charlotta Wonda Tiala, tiga mahasiswa program studi Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) penggagas aplikasi Edugraph (Education for Dysgraphia). (EDUWARA/Humas UNY)

Melalui aplikasi Edugraph siswa diajak menonton video senam motorik, kemudian melihat tabel dan animasi penulisan sekaligus mendengarkan pengucapan huruf angka dan simbol.

"Kemudian siswa diminta menulis huruf angka dan simbol dengan kanvas, alat tulis dan kamera. Setelah selesai siswa dapat melihat peringkatnya," kata pengembang aplikasi lainya Ikhwan Inzaghi Siswanto.

Maria Bernadetha Charlotta Wonda Tiala menjelaskan, Edugraph menggunakan OCR yaitu Optical Character Recognition, sebuah jenis software dengan fungsi untuk "membaca" atau mengekstrak teks dari hasil scan dokumen ketik atau tulisan tangan tanpa perlu mengetik atau memasukkan teks secara manual.

"Sedangkan materi pembelajaran utamanya meliputi tes menulis serta gamifikasi sebagai metode instruksional menghibur yang memungkinkan untuk melakukan pengulangan di lingkungan yang menyenangkan bagi siswa" katanya.

Kebutuhan anak disgrafia akan program untuk menulis (handwriting program) diwujudkan dengan fitur tes menulis yang berisi soal-soal yang menguji anak untuk menulis berbagai komponen tulisan yang sebelumnya dipelajari pada tabel huruf, angka dan simbol.

Jawaban dari soal-soal tadi kemudian dievaluasi menggunakan teknologi OCR sehingga evaluasi terjadi secara otomatis dan cepat. 

Read Next