logo

Kampus

Banyak Pemberi Dana, Dosen UMY Ajak Mahasiswa Jadi Pengusaha Sedari Kuliah

Banyak Pemberi Dana, Dosen UMY Ajak Mahasiswa Jadi Pengusaha Sedari Kuliah
Lewat Workshop To Be Creative & Entrepreneur, Sabtu (22/10/2022), UMY mengajak para mahasiswa untuk mengenal dunia bisnis dengan menciptakan lapangan kerja sendiri sejak dari bangku kuliah. (EDUWARA/Dok. UMY)
Setyono, Kampus23 Oktober, 2022 22:13 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Banyaknya pendanaan dari para investor bagi usaha pemula dinilai memperbesar peluang mahasiswa untuk sejak dini menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Bahkan, hal ini memberikan kesempatan mereka memulai lapangan pekerjaan sejak dari bangku kuliah.

"Mahasiswa tidak perlu takut memulai usahanya sendiri, karena keberanian diri menjadi modal awal membangun usaha. Yang utama, menerapkan nilai-nilai kejujuran, keuletan, dan kedisiplinan dalam usahanya," kata Owner Sweet Sundae Indonesia, Yuki Rahmayanti.

Saran ini disampaikan Yuki saat dirinya menjadi narasumber dalam Workshop To Be Creative & Entrepreneur yang diselenggarakan Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Sabtu (22/10/2022).

"Teman-teman mahasiswa jangan pernah takut memulai usaha. Beranikan diri kalian dulu untuk memulainya. Juga, tetap landasi dengan tiga nilai tadi (jujur, ulet, disiplin, red). Tidak perlu pesimis di awal. Optimis saja bahwa usaha kalian nantinya akan berhasil," terang Yuki di Ruang Sidang Gedung AR Fachrudin B UMY.

Apalagi pada masa seperti sekarang ini, sudah banyak pihak-pihak yang turut membantu mendanai para wirausahawan muda dalam memulai usahanya sehingga mahasiswa tidak perlu lagi khawatir dalam memulai usaha.

"Kalian hanya perlu aktif untuk mencari dan memilahnya agar bisa mengajukan proposal untuk pendanaan usaha ataupun mengikuti event-event lomba terkait ide bisnis apa yang kalian miliki," jelasnya.

Di samping itu, kunci sukses lain yang bisa mahasiswa terapkan saat ingin memulai usaha ataupun yang sudah merintis adalah dengan memperluas relasi.

"Sebagai calon entrepreneur maupun yang sudah menjadi entrepreneur muda kalian harus berani membuka diri untuk berkomunikasi dengan orang lain maupun saling bertukar pengalaman bisnis. Ini tujuannya agar nantinya pengetahuan kalian di bidang bisnis ini semakin berkembang. Ibaratnya kalian harus mau untuk menjadi seperti gelas kosong yang haus akan air (ilmu, red)," ungkapnya.

Dua Strategi

Narasumber workshop lainnya, Founder Creavill Indonesia Oki Wijaya menambahkan terkait dua strategi yang harus diterapkan saat memulai usaha adalah dengan mengidentifikasi pasar dan mengidentifikasi keunggulan bisnis.

"Memulai suatu usaha dapat diciptakan dengan melihat peluang pasar yang ada, dengan menyesuaikan targetnya, baru setelah itu menganalisis letak keunggulan bisnis yang kita miliki," ujarnya.

Dosen Agribisnis UMY ini menegaskan dalam bisnis menerapkan harga murah tidak menandakan bahwa mereka akan ramai dibeli oleh para pembeli. Jika dalam bisnis hanya berlomba-lomba menurunkan harga agar untuk dibeli oleh konsumen, hal itu  justru keliru, karena perang harga adalah kasta terendah dalam dunia bisnis.

Dalam akhir materinya Oki juga mengungkapkan selain dua strategi yang telah disebutkan sebelumnya, rasa empati dalam bisnis juga sangat diperlukan untuk menunjukkan konsistensi dan ketahanan suatu usaha.

"Jangan kira dalam bisnis tidak ada rasa empati, justru empati ini sangat dibutuhkan untuk mempertahankan bisnis kita apalagi untuk mahasiswa yang ingin memulai usahanya sendiri," pungkasnya.

Read Next