logo

EduBocil

Cegah Penularan Hepatitis Akut, Orang Tua Diimbau Lindungi Saluran Pencernaan dan Pernapasan Anak.

Cegah Penularan Hepatitis Akut, Orang Tua Diimbau Lindungi Saluran Pencernaan dan Pernapasan Anak.
Anak usia dini tengah mencuci tangan. Untuk mencegah penularan Hepatitis Akut melalui saluran pernafasan, dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas. (EDUWARA/Dok. PAUDpedia)
Redaksi, EduBocil09 Mei, 2022 20:22 WIB

Eduwara.com, JAKARTA – Para orang tua diimbau meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan untuk mencegah risiko infeksi pada anak, terutama infeksi pada saluran pencernaan karena virus. Tak hanya itu, orang tua juga disarankan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Lead Scientist kasus Hepatitis Akut di RSCM FK UI, Hanifah Oswari, mengatakan hal tersebut dalam keterangan pers yang dilansir PAUDpedia, Senin (9/5/2022). Hal tersebut disampaikan Hanifah terkait kasus penyebaran penyakit Hepatitis Akut di Indonesia.

“Jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” kata peneliti di RSCM dan FK UI ini.

Selain itu, lanjut Hanifah, untuk mencegah penularan Hepatitis Akut melalui saluran pernafasan, dapat dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas.

Seperti diketahui, saat ini penyakit Hepatitis Akut yang tengah melanda dunia dan menyerang anak, diduga telah masuk ke Indonesia. Setidaknya tiga anak telah dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius tersebut.

Sampai saat ini, Kementerian Kesehatan masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit ini. 

Meski belum diketahui pasti penyebab penyakit Hepatitis Akut pada anak, Hanifah menyebutkan bahwa dugaan awal disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV, dan lain-lainl. Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan.

Karena itu, lanjut dokter Spesialis Anak dan Konsultan Gastro Hepatologi ini, masyarakat juga dapat mencegah penularan Hepatitis Akut ini, dengan cara memahami gejala awal dari penyakit Hepatitis Akut dengan baik.

Secara umum, jelas Hanifah, gejala awal penyakit Hepatitis Akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal. Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi Hepatitis sudah sangat berat. 

Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil.

“Bawalah anak-anak ke Fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan. Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat. Karena, kalau berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil,” katanya.

Kerja Sama

Oleh karena itu, Hanifah menegaskan perlu adanya kerja sama yang solid antara orang tua, tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan agar bisa menemukan gejala Hepatitis Akut sedini mungkin agar anak segera mendapatkan pertolongan medis.

Terkait perkembangan kasus ini, Hanifah menjelaskan jika Kementerian Kesehatan membantah adanya kaitan antara vaksinasi Covid-19 dengan penyakit Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Penyebabnya pada Anak. 

“Kejadian ini dihubungkan dengan vaksin Covid-19 itu tidak benar, karena kejadian saat ini tidak ada bukti bahwa itu berhubungan dengan vaksinasi Covid-19,” ungkapnya.

Hanifah menyampaikan bahwa sampai saat ini juga belum ada bukti yang menunjukkan adanya kaitan penyakit Hepatitis Akut Yang Belum Diketahui Penyebabnya dengan virus Covid-19, melainkan adanya kejadian yang koinsiden (bersamaan).

Sebagai upaya peningkatan kewaspadaan, pencegahan, dan pengendalian Infeksi Hepatitis Akut pada Anak, pemerintah telah menerapkan beberapa hal, di antaranya dengan mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown Aetiology).

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga telah menunjuk antara lain Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso dan Laboratorium Fakultas Kedokteran UI sebagai laboratorium rujukan untuk pemeriksaan spesimen.

Pemerintah juga meminta seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi, khususnya untuk infeksi virus. Selain itu juga diharapkan adanya rumah sakit rujukan di setiap kabupaten.

Read Next