Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SOLO – Dalang cilik asal Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Gibran Maheswara Javas Setyawan akan tampil di Pembukaan National Anti-Fraud Conference (NAFC) 2022 di Kota Solo pada Rabu (2/11/2022). Mengangkat tema Mulat Sarira Angrasa Wani, Ki Gibran membawakan lakon Babad Wanamarta atau Amarta Mawujud.
Lakon tersebut menceritakan tentang diserahkannya kekuasaan negara Amarta kepada para Pandawa karena dinilai layak dan mampu dalam memerintah Negara Amarta. Penyerahan kekuasaan penuh dilakukan oleh Jin Puntadewa, Dhandhuncana, Suparta, Nakula dan Sadewa kepada para Pandawa muda yakni Yudhistira, Bratasena, Permadi, Pinten dan Tangsen.
Meskipun masih belia, Gibran tertarik untuk melestarikan kebudayaan Jawa, terutama seni pewayangan.
“Bukti Gibran tertarik kebudayaan bisa dilihat dari prestasinya, seperti Juara 1 lomba dalang cilik Karanganyar 2018, juara 1 lomba dalang cilik surakarta 2019, Juara 1 lomba dalang cilik Karanganyar 2020, juara 2 lomba dalang cilik se Provinsi Jateng 2022, dan Juara 3 lomba dalang cilik Nasional 2022,” kata Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko dalam Eduwara.com, Selasa (1/11/2022).
Jatmiko mengatakan, merupakan sebuah kehormatan karena dipercaya mengisi acara yang penuh edukasi. Mulat Sarira Hangrasa Wani merupakan sebuah ungkapan dalam tradisi Jawa yang berarti berani mengenal potensi diri, sekaligus menyadari kekurangannya.
Ungkapan itu, sambung dia, melahirkan sikap rendah hati, yang dengan sikap rendah hati itu manusia dapat menata diri dengan baik.
“Saya selaku pembina dan sutradalang bersyukur atas kesempatan dan kehormatan yang luar biasa dari ACFE Indonesia Chapter. Dalam acara pembukaan kali ini, kami dipercaya mengisi acaranya,” ujar dia.
Peserta konferensi dihadiri oleh anggota ACFE maupun non anggota yang bekerja di pemerintahan dan swasta di berbagai bidang yang berkaitan dengan kegiatan anti-fraud, antara lain dalam bidang compliance, hukum, internal audit, eksternal audit, investigasi, dan bidang-bidang lain yang terkait.
Konferensi tersebut akan membahas berbagai isu terbaru terkait dengan kegiatan pencegahan (prevention), deteksi (detection) dan investigasi (investigation) fraud, baik dari aspek konsepsi maupun teknis.
ACFE (Association of Certified Fraud Examiners) adalah organisasi anti-fraud dan penyelenggara pendidikan dan pelatihan terkemuka di dunia yang memiliki anggota lebih dari 90,000 professional di seluruh dunia.
Misi ACFE adalah untuk menurunkan tingkat fraud di seluruh dunia, dan meningkatkan kepercayaan publik atas pentingnya integritas dan obyektifitas dalam menjalankan profesi. ACFE Indonesia Chapter sendiri beranggotakan lebih dari 1000 professional baik dari instansi pemerintah, maupun sektor swasta.
Jatmiko menjelaskan bahwa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo selalu berupaya menjadi pelayan terbaik bagi masyarakat dan pihak terkait di bawah Kepala Sekolah, Sri Sayekti. Mulat sarira hangrasa wani yang berarti berani mawas diri yang dilandasi oleh rumangsa melu handarbeni atau merasa ikut memiliki dan wajib melu hangrungkebi yakni wajib turut serta membela kebenaran diperlukan dalam rangka mencapai tujuan.
“Semua potensi anak di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo selalu dididik, dibimbing, dikembangkan, dan diberi ruang gerak yang sama, untuk event ini dengan Sutradalang Ki Agung Sudarwanto. Semoga nanti, talenta anak-anak akan muncul dan bisa tampil luar biasa di berbagai event,” harap dia. (K. Setia Widodo/*)