logo

Kampus

Dapat Bantuan Dana ADB, ITS Bangun Tambahan Sarana Prasarana Pusat Inovasi

Dapat Bantuan Dana ADB, ITS Bangun Tambahan Sarana Prasarana Pusat Inovasi
Desain awal gedung-gedung pusat inovasi yang akan dibangun ITS dengan dana dari ADB (ITS)
Bunga NurSY, Kampus10 Januari, 2022 10:00 WIB

Eduwara.com, SURABAYA— Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berencana memanfaatkan dana bantuan dari Asian Development Bank (ADB) untuk pembangunan sarana prasarana pusat inovasi.

Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati menuturkan bahwa fokus dana ADB tahun ini ialah capacity building atau pembangunan gedung dan menara pusat inovasi di ITS. Diketahui sebelumnya bahwa ITS mendapatkan dana dari ADB yang setara dengan dana pembangunan selama lima tahun ke depan.

Rencananya, gedung-gedung tersebut akan diisi dengan peralatan prototyping yang setara dengan kualitas industri. Hal ini sesuai dengan tujuan dibangunnya gedung-gedung tersebut, yakni meningkatkan SDM baik untuk dosen, tenaga kependidikan (tendik), dan mahasiswa. 

“Gedung-gedung tersebut nanti akan diberi peralatan prototyping yang bisa digunakan oleh para dosen, tendik, dan mahasiswa,” papar Bambang seperti dikutip dari situs resmi ITS, Minggu (09/01/2022).

Adapun, beberapa gedung dan menara yang rencananya akan dibangun dengan dana ini adalah gedung Maritime Center, gedung Creative Center, gedung ICT and Robotics Center, gedung Automotive Center dengan lintasan sirkuit, gedung Cultural and Language Center, dan menara ITS. Gedung-gedung tersebut akan dibangun di kawasan Science Techno Park ITS.

Bambang mengungkapkan, pembangunan gedung-gedung tersebut rencananya dimulai pada pertengahan 2022. “Saat ini masih dilakukan perencanaan pembangunan dan dokumen-dokumen lelang untuk pembangunan gedung-gedung tersebut,” terang dosen Departemen Teknik Mesin ini lebih lanjut.

Dilansir dari rilis resminya, Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui pinjaman senilai US$79,48 juta untuk meningkatkan pendidikan dan penelitian di dua universitas negeri, guna mendorong kapasitas inovasi dan daya saing global Indonesia di tengah revolusi industri 4.0.

Proyek Pendidikan Tinggi untuk Teknologi dan Inovasi (Higher Education for Technology and Innovation Project) akan membangun gedung-gedung sarana akademik dan empat pusat inovasi di ITS di Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, dengan fokus pada desain grafis dan industri kreatif lainnya, teknologi maritim, kendaraan listrik, serta teknologi informasi dan komunikasi canggih dan robotika.

Proyek ini juga akan mendanai pembangunan rumah sakit pendidikan di Universitas Lampung (Unila) di Provinsi Lampung, dan memperkuat pendidikan kedokteran di tengah pandemi Covid-19. Rumah sakit tersebut akan dikhususkan untuk menangani penyakit infeksi tropis, gangguan metabolisme, geriatri, dan rehabilitasi medik. Proyek ini juga akan membangun sebuah pusat penelitian dengan lima laboratorium dan program penelitian multidisiplin di bidang kesehatan dan ilmu hayati.

Lynnette Perez, Spesialis Pendidikan Utama ADB, mengatakan pendidikan tinggi dan penelitian adalah dua pendorong utama bagi pengembangan teknologi dan inovasi. 

“Proyek ini akan meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran di kedua universitas negeri besar di Indonesia, menyediakan fasilitas penelitian baru dan hibah guna mendukung komersialisasi produk baru, serta mendorong kerja sama antar-universitas dan industri,” pungkasnya.

Read Next