logo

Vokasi

Muhadjir: Lembaga Pendidikan Harus Ambil Bagian di Pengembangan Kendaraan Listrik

Muhadjir: Lembaga Pendidikan Harus Ambil Bagian di Pengembangan Kendaraan Listrik
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (Kemenko PMK)
Bunga NurSY, Vokasi10 Januari, 2022 07:56 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Keterlibatan kalangan pendidikan vokasi dalam pengembangan kendaraan bermotor listrik diyakini bakal berkontribusi positif bagi perkembangan industri otomotif dalam jangka panjang.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat memberikan arahan pada Diskusi antar Kepala SMK Muhammadiyah dengan perwakilan Perguruan Tinggi Muhammadiyah secara daring, Sabtu (08/01/2022).

Menurutnya, dunia industri otomotif di Tanah Air akan terus mengalami perkembangan. Salah satu program jangka panjang pemerintah dalam dunia industri otomotif adalah dengan mengembangkan mobil listrik.

“Saya akan berupaya untuk menghubungkan gagasan-gagasan yang ada di SMK ataupun perguruan tinggi dengan pihak terlibat termasuk dunia industri. Mudah-mudahan ini bisa memotivasi dan mendorong SMK untuk ambil bagian dalam program jangka panjang transportasi listrik,” ujarnya seperti dikutip dari situs resmi Kemenko PMK pada Sabtu (08/01/2022). 

Pada kesempatan diskusi yang diadakan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah itu, para Kepala SMK Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah menyatakan komitmen untuk dapat turut mendukung program jangka panjang pemerintah dalam mengembangkan transportasi listrik di Indonesia.

Menyambut baik komitmen tersebut, Menko PMK langsung meminta data konkret dari jumlah SMK dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang nantinya bakal terlibat dalam pengembangan mobil listrik di lembaga pendidikan. 

“Saya memang bukan ahli di bidang ini, tapi mengikuti perkembangan di kabinet sepertinya Indonesia akan mengambil dominasi untuk transportasi listrik ini karena sebagian besar bahan yang dibutuhkan, kita punya,” ungkapnya.

Meskipun demikian, Muhadjir tak memungkiri bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk bisa masuk ke dalam pasar industri otomotif apalagi transportasi listrik. Pasalnya, hingga saat ini, dominasi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) masih sulit untuk ditaklukkan.

“Itu juga yang menjadi salah satu kendala mobil Esemka. Ekosistem otomotif di kita memang belum sepenuhnya mendukung,” tandasnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berharap, lembaga pendidikan seperti yang berada di bawah Perserikatan Muhammadiyah bisa terus mengembangkan potensi yang ada. Adapun pemanfaatan hasil pengembangan itu bisa dimulai dari lingkungan internal perserikatan.

“Nantinya, kalau kita sudah berhasil mengembangkan mobil listrik, untuk eksplorasi pasar itu bisa dimulai dari lingkungan perserikatan. Kalau di dalam perserikatan berhasil, saya yakin ke depan akan meluas meskipun ini memang perlu jangka panjang,” pungkasnya.

Read Next