logo

Kampus

Dengan Media Virtual Reality, Pembelajaran Akuntansi Lebih Efektif

Dengan Media Virtual Reality, Pembelajaran Akuntansi Lebih Efektif
Lewat penelitian program doktornya di UGM, M Roz Aziz Haryana menemukan penggunaan media virtual reality dalam pembelajaran akuntansi bagi mahasiswa berdampak positif. (EDUWARA/Humas UGM)
Setyono, Kampus02 Mei, 2022 00:08 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Dalam penelitian program doktornya di Universitas Gadjah Mada, M Roz Aziz Haryana menemukan penggunaan media virtual reality dalam pembelajaran akuntansi bagi mahasiswa berdampak positif. 

Berjudul 'Pengaruh Media Pembelajaran Virtual Reality dan Materi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar individu dalam Konteks Pembelajaran Akuntansi', Aziz mengkaji pengaruh media dan materi pembelajaran sebagai desain instruksional terhadap hasil belajar individu.

"Kesimpulannya, penggunaan teknologi virtual reality mampu melengkapi proses pembelajaran tidak hanya secara kognitif tetapi juga secara konstruktif," jelas M Roz Aziz Haryana seperti dilansir dari laman UGM, Minggu (1/5/2022).

Penelitian ini pun memberikan kontribusi praktis, khususnya pada pengembangan desain instruksional yang dapat digunakan pada pembelajaran akuntansi, dan desain instruksional yang efektif meliputi penggunaan media dan materi pembelajaran yang tepat.

Berbasis pada cognitiveload theory (CLT), di mana desain instruksional yang efektif dapat menurunkan cognitive load individu sehingga kinerja pembelajaran tinggi. Penelitian ini secara spesifik fokus pada pengembangan CLT dengan pengujian perbandingan antara media virtual reality dan media audio-visual terhadap hasil belajar individu dalam konteks pengembangan materi persamaan akuntansi.

"Hasil penelitian memperlihatkan media dan materi pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar individu. Hasil belajar individu lebih tinggi ketika mendapatkan media virtual reality dibandingkan dengan media audio-visual," ungkap dosen Sistem Informasi Akuntansi, Gici Business School, Batam ini.

Melalui media virtualreality, hasil belajar individu lebih tinggi ketika mendapatkan materi pembelajaran persamaan akuntansi non tradisional dibandingkan materi pembelajaran persamaan akuntansi tradisional termasuk mencakup pengetahuan yang dimiliki oleh individu sebelumnya, yaitu matematika.

"Hasil yang juga didapatkan sama ketika membandingkan dengan pembelajaran persamaan akuntansi non tradisional media audio-visual," katanya.

Ini membuktikan CLT paling rendah pada saat menerima paparan media virtual reality dan materi pembelajaran persamaan akuntansi non tradisional dan kinerja pembelajaran paling tinggi pada kondisi tersebut.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metoda eksperimen yang melibatkan 173 partisipan. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance, dengan melakukan manipulasi pada grup eksperimen berupa media pembelajaran (audio-visual dan virtualreality) dan materi pembelajaran persamaan akuntansi (tradisional dan nontradisional).

Aziz menyebut ada tiga kontribusi dari penelitian ini, yaitu teori, praktik dan kebijakan. Kontribusi pada penelitian adalah berhasil memperluas eksplanasi CLT sebagai teori dalam bidang pendidikan khususnya pada konteks inovasi penelitian instruksional di bidang pendidikan akuntansi.

Read Next