Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Melihat persoalan sampah plastik di Indonesia terus memberikan andil dalam peningkatan pencemaran lingkungan, termasuk pencemaran tanah, pencemaran laut, belum lagi pencemaran udara, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menciptakan aplikasi bernama 'Smart Trash'.
“Ini adalah platform edukasi dan pengelolaan sampah plastik dalam bentuk aplikasi android untuk membantu pemerintah dan warga dalam membantu serta mengelola sampah plastik dengan cara yang lebih baik," kata Rendy Novianto, Rabu (9/2/2022).
Bersama dengan dua rekannya dari Prodi D4 Pemasaran, yaitu Aira Mayhesa dan Zakkiatuz Zahrolazizah, mereka lantas berkolaborasi dengan Fadila Balqis Arifah dari Prodi S1 Akuntansi dan Adha Estu Rizqi Susetya Radi dari Prodi S1 Bahasa dan Sastra Inggris, untuk melahirkan aplikasi ini.
Menurut Rendy, Smart Trash dirancang tidak hanya untuk mengelola sampah plastik tetapi juga menjadi platform edukatif dan interaktif dengan desain yang menarik. Aplikasi ini menerapkan teknologi yang user-friendly dan up-to-date.
Teknologi ini menjadikan pengguna dapat menggunakan aplikasi untuk mendapatkan berbagai keuntungan, seperti menjual dan membeli sampah dalam berbagai kategori dalam bentuk pelet plastik.
Tidak hanya itu, pengguna dapat membaca artikel tentang lingkungan, menemukan komunitas pecinta lingkungan terdekat, dan saku digital disertai dengan chatbot yang mudah digunakan.
"Dengan menggunakan aplikasi ini diharapkan masyarakat dapat belajar dan mendapatkan ilmu serta mengelola sampah rumah tangganya dengan lebih baik," katanya.
Aira Mayhesa menambahkan, Smart Trash dilengkapi dengan berbagai fitur seperti jual sampah, beli sampah, chat, dan top up.
Pengguna aplikasi dapat mendistribusikan sampah anorganik, seperti plastic, secara langsung melalui aplikasi yang dapat diakses dengan mudah dari berbagai usia dan latar belakang sosial.
"Salah satu layanan yang diberikan oleh Smart Trash antara lain jual beli dari pemulung dan pemulung membelinya dengan harga tinggi yang disesuaikan dengan masing-masing jenis sampah," katanya.
Aplikasi ini diklaim memberikan kemudahan akses untuk menerima sampah dari masyarakat dan jasa lingkungan, yang nantinya akan diolah menjadi barang setengah jadi atau pelet plastik.
"Ini adalah aplikasi yang memperjuangkan pengelolaan sampah di Indonesia melalui 3R (reuse, reduce, recycle) yang diharapkan dapat memberdayakan pemulung dan kolektor sampah lokal," ungkap Fadila Balqis Arifah
Dalam Asean Innovative Science Environment and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2022 yang diselenggarakan Indonesia Young Scientist Association (IYSA) di Universitas Diponegoro Semarang, yang diikuti 447 tim dari 20 negara, karya ini mendapat medali emas.